Eros awalnya menyinggung kekuasaan ada untuk menciptakan peradaban sesuai amanah konstitusi.
Eros menilai saat ini kebiadaban politik benar-benar terpampang nyata.
"Kemunafikan dibangun, keserakahan dipelihara, kerakusan dan ketamakan menjadi budaya," kata Eros.
Salah satu wujudnya adalah keinginan seseorang untuk berkuasa sekalipun tidak benar-benar menguasai. Mirisnya, justru ada orang atau pihak lain yang sebenarnya menguasai di belakang.
"(Prinsipnya) 'Yang penting saya berkuasa, perkara yang menguasai orang lain nggak masalah', kan gila itu ya. Orang berkuasa (tapi) nggak menguasai apa-apa, inilah kejadian sekarang ini," tutur Eros.
"Apa dikira Pak Jokowi itu menguasai? Enggak lah, bohong itu. Yang berkuasa saya tahu siapa. Nggak tahu? Tanya saya," ujarnya.
"Ya siapa lagi kalau bukan doi-doi yang dulu-dulu juga? Sudahlah jangan main sandiwara," balas Eros menanggapi pertanyaan Zulfan sambil tertawa.