Suara.com - Jokowi berencana ingin menjadi aktivis lingkungan, usai melepas jabatannya sebagai Presiden Indonesia. Hal itu diungkap Jokowi dalam sebuah wawancara dengan media asing The Economist.
Rencana Jokowi tersebut turut ditanggapi oleh komentator politik Rocky Gerung.
Menurutnya, keinginan mantan Walikota Solo itu tidak ada gunanya, kalau Jokowi tidak membatalkan kebijakan-kebijakan saat ini yang merusak lingkungan.
"Nggak ada gunanya sekadar memperhatikan kalau tidak membatalkan kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan," kata Rocky dikutip dari Wartaekonomi,co.id--jaringan Suara.com pada Selasa, (14/11/2022).
Baca Juga: Ibu Negara Iriana Jokowi Jatuh dari Tangga Pesawat, Gibran Ungkap Penyebab dan Kondisi Terkini
Sederet kebijakan Jokowi yang dinilai Rocky telah merusak lingkungan diantaranya; di Kalimantan dengan bangun Ibukota Negara (IKN) yang masih menuai pro dan kontra.
Lebih lanjut, pembangunan Food Estate yang gagal di Papua, gagal di Kalimantan, yang pohonnya sudah dipangkas lalu dijual. Sementara, tanaman pangannya juga tidak tumbuh di situ.
Tidak hanya itu, Jokowi juga seharusnya membatalkan Undang-Undang Omnibus Law, karena itu merusak lingkungan.
Jika itu tidak dilakukan, lanjut Rocky, orang akan meragukan rencana Jokowi sebagai aktivis lingkungan.
Sehingga klaim sebagai pencinta lingkungan, Jokowi konsisten dengan kebijakan-kebijakannya.
"Kalau ditagih konsistensi itu, itu artinya Pak Jokowi akan membatalkan IKN. Kalau niat untuk menjadi pengamat atau pemerhati lingkungan, itu pasti bertentangan dengan proyek yang sedang dia lakukan," tegas Rocky.
"Kalau itu betul , Pak Jokowi akan bersahabat dengan saya. Karena itu harapan saya bukan sekadar pemerhati, tapi protector lingkungan," lanjutnya.