Kata Pengamat, Keluarga Tewas di Kalideres Penganut Paham Akhir Dunia?

Senin, 14 November 2022 | 17:35 WIB
Kata Pengamat, Keluarga Tewas di Kalideres Penganut Paham Akhir Dunia?
Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala memberikan pandangannya terkait penyebab tewasnya keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Sebagaimana diketahui, satu keluarga ditemukan tewas membusuk dalam sebuah rumah dengan keadaan lambung kosong.

Adrianus Meliala memiliki dua teori dalam hal ini, yang pertama adalah para korban dilaparkan. Dia juga menduga bahwa penyebab kematian keluarga di Kalideres itu karena korban memiliki keyakinan bersama.

Keyakinan yang dianut oleh korban diduga adalah keyakinan terhadap akhir dunia atau apokaliptik.

Baca Juga: Jangan Ditiru, Satu Sepeda Motor Ditumpangi Sekeluarga Beranggota Enam Orang

"Atau ini bagian dari ritus, bagian dari kelengkapan suatu acara dari orang-orang yang memang punya suatu cara berpikir berkeyakinan yang agak ekstrim, memiliki kecenderungan apokaliptikal ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia, dan ingin segera ke dunia nirwana," kata Adrianus dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Senin (14/11/2022).

Apokaliptik ini juga disebut sebagai keyakinan memiliki hidup setelah mati. Adrianus juga memberikan dugaan, adanya kemungkinan bahwa si penganut keyakinan hanya 1-2 orang, lalu memaksa korban lain untuk meyakini pemahaman tersebut supaya tewas bersama.

Dia menyebut, bahwa penyebab kematian yang dikabarkan karena kelaparan dinilai sangat tidak mungkin terjadi. Pasalnya, lokasi tempat tinggal keluarga korban disebut sebagai gudang makanan dan berada di perumahan kelas menengah.

"Jadi mereka berada pada posisi intensional, dengan sengaja mengakhiri hidup. Cuma tadi, apakah ini memang mengakhiri hidup semuanya bersedia untuk itu atau hanya ada beberapa, satu atau dua diantaranya yang kemudian lalu memilih bunuh diri dengan cara yang lain," tutur Adrianus.

"Atau yang kedua bahwa konteks bunuh dirinya dalam rangka tadi hidup untuk satu keyakinan satu cara pandang sebagai apokaliptikal," pungkasnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Penganut Paham Apokaliptik, Kriminolog UI: Mirip Kelompok di Guyana

Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Adrianus berharap bisa menemukan informasi dan kesimpulan dari barang sitaan polisi berupa buku bacaan hingga video milik korban.

Sebab, buku bacaan dan jenis video tersebut bisa merefleksikan korban, apakah mereka adalah pengikut aliran ekstrim hingga mengakhiri hidup.

"Atau ada surat-surat yang menyatakan misalnya ajal dari sang pimpinan mereka untuk agar mereka mati. Hal itu bisa jadi clue bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ini dengan cara melibatkan pihak lain yang lebih banyak," kata Adrianus.

Seperti yang diberitakan, peristiwa ini terjadi di kediaman korban di Perumahan Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) sore.

Misteri kematian keempat anggota keluarga tersebut karena mereka ditemukan dalam keadaan lambung kosong. Di rumah tersebut juga tak ditemukan makanan serta bahan bakunya dan air minum.

Korban tersebut tediri dari atas pasangan suami istri, anak, dan ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68). Motif di balik satu keluarga tewas dengan perut kosong itu belum dapat dipastikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI