Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah turut menanggapi soal absennya Jokowi di HUT Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Said menyampaikan bahwa hal tersebut bukanlah penanda bahwa hubungan Jokowi dengan Ketum NasDem Surya Paloh renggang.
Pasalnya, Jokowi tak datang karena sedang mengurus gelaran acara G20 di Bali yang dihadiri oleh delegasi dari negara yang menjadi anggota G20.
Said menilai bahwa ketidakhadiran Jokowi dalam ulang tahun NasDem itu tak memengaruhi apapun soal keutuhan negara. Namun, apabila acara G20 itu bermasalah justru akan membuat Indonesia malu.
"Kira-kira kalau Bapak Presiden tidak mengucapkan selamat, Indonesia bubar? Tapi kalau G20 ada masalah, yang malu siapa? Urusan internasional dilarikan ke urusan ecek-ecek, ayolah," kata Said dikutip dari wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Senin (14/11/2022).

PDIP pun turut membantah soal isu keretakan hubungan di antara Jokowi-Surya Paloh. Said menyampaikan bahwa apabila keretakan itu terjadi maka tak mungkin para menteri NasDem masih menjabat di kabinet Jokowi.
"Kalau mereka berdua renggang, seharusnya tidak ada menteri di dalam menteri kabinet Jokowi. Sedangkan saat ini ada tiga menteri di dalam kabinet," kata Said pada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2022).
Said menegaskan bahwa menteri NasDem dalam Kabinet Indonesia Maju itu selalu diundang dalam rapat paripurna. Hubungan mereka pun masih lancar, tak ada kendala dan baik-baik saja.
"Memang pernah ada menteri Nasdem tidak diundang? Tidak pernah ada, karena tidak pernah ada masalah," kata Said.
Baca Juga: Pintu Masuk Unud Ditutup karena G20, Diskusi Mahasiswa Dibubarkan, BEM: Preseden Buruk!
Jokowi Absen di HUT NasDem