Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Prof. Tjipta Lesmana menyampaikan bahwa Jokowi sebagai presiden tak bisa mendukung Prabowo secara blak-blakan, seperti yang diucapkannya beberapa saat lalu.
Menurutnya, Jokowi telah melanggar etika politik dengan dukungan blak-blakan tersebut.
"Ini dimana demokrasinya di sini? Bingung juga saya. Begitu dengar pidato itu saya lihat di televisi, langsung saya ngomong ke temen saya. Jokowi telah melanggar etika politik," kata Tjipta Lesmana dikutip Suara.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (13/11/2022).
Mulanya, Tjipta membahas soal hubungan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2019 lalu yang begitu panas.
Baca Juga: Baliho Bergambar Jokowi di Medan Tidak Berizin?
Keduanya membuat publik heboh dan geger dalam persaingan kontestasi lima tahunan itu. Akan tetapi, hubungan itu langsung 'adem' dengan pelukan dan pertemuan kedekatan di antara keduanya setelah pelantikan presiden.
Lalu, Tjipta menyanyangkan soal dukungan Jokowi yang sangat spesifik. Pernyataan Jokowi itu juga dinilai mungkin bisa membuat bakal capres lain berkecil hati.
Dia meminta biar rakyat sendiri yang menentukan pilihan mereka dalam kontestasi 2024 mendatang.
"Kalau kita bicara demokrasi. Sudahlah lepas sajalah biar rakyat yang menentukan ya. Kampanye secara demokratis, secara damai biar rakyat yang menentukan pada tanggalnya itu mencoblos siapa. Mestinya kan begitu kalau demokrasi," ungkapnya.
Menurutnya, arah Jokowi tidak bisa ditebak. Tjipta bahkan menduga bahwa Jokowi tengah melakukan jebakan terkait arahan dukungannya kepada Prabowo.
Baca Juga: Bertolak dari Kamboja, Presiden Joko Widodo Akan Mendarat di Bali Menghadiri KTT G20
"Jangan-jangan arahnya menjebak! Bisa juga! Pak Jokowi ini permainannya hebat sekali, dia menjebak dengan cara itu ada di dalam komunikasi ada, seperti saya sikat pak Karni tapi saya tinggikan pak Karni," jelas Tjipta.
Tjipta menganalogikan sistem tersebut layaknya martabak. Hal itu dijelaskannya seperti mengangkat martabak lalu dijatuhkan begitu saja.
Ia lalu menyampaikan bahwa kemungkinan Jokowi melakukan jebakan bisa saja. Sebab menurutnya, tak ada seorangpun yang mengetahui persis tujuan Jokowi mendukung Prabowo terang-terangan.
Lalu Tjipta menduga bahwa siapapun yang meminta dukungan Jokowi, harus mendukung penuh IKN.
"IKN adalah proyek impian pak Jokowi yang kita dengar dengan harga berapapun dengan resiko apapun harus berhasil. Kemarin kita lihat caption akhir 2024 rampung semua ibukota baru kita amin ya," tutur Tjipta.
"Dan tahun depan 2023 perayaan Republik Indonesia akan berlangsung di IKN nanti, bukan lagi di Istana Merdeka di sini bukan. Itu impuan beliau. Nah mungkin pak Prabowo dianggap mendukung 1000% persen pembangunan IKN sesuai dengan jadwalnya barangkali begitu," pungkasnya.