Jokowi Sibuk 'Ikut Campur' Soal Capres Pemilu 2024, Pakar: Memang Kadang Perilakunya Aneh-aneh

Minggu, 13 November 2022 | 19:19 WIB
Jokowi Sibuk 'Ikut Campur' Soal Capres Pemilu 2024, Pakar: Memang Kadang Perilakunya Aneh-aneh
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Perdana Menteri Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - AS dalam rangkaian KTT ASEAN 2022 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Prof. Dr. Tjipta Lesmana mengaku heran dengan sikap Presiden Jokowi yang tampak 'ikut campur' terkait bakal calon presiden maupun calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

"Memang pak Jokowi kadang-kadang juga aneh-aneh menurut saya perilakunya gitu," kata Tjipta Lesmana dikutip Suara.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (13/11/2022).

Tjipta menceritakan soal sikap Jokowi yang terlihat mendukung semua bakal capres maupun cawapres.

Dia kemudian menyinggung ketika HUT Golkar beberapa saat lalu. Dalam acara tersebut, Tjipta menyebut Jokowi memuji Airlangga habis-habisan dengan menyebut sosoknya cocok sebagai capres.

Baca Juga: Loyalitas Prabowo Patahkan Isu Miring Kudeta Pemerintah, Immanuel Ebenezer: Bisa Melanjutkan Jokowi

Selanjutnya, Tjipta menyebut soal Jokowi yang menyebut Erick Thohir sebagai cawapres yang sangat bagus.

"Ketemu Ganjar, satu jam bicara gitu ya. Wah spekulasi lagi. Pilihan Jokowi adalah Ganjar gitu ya," tutur Tjipta.

Jokowi-Prabowo dan Jokowi-Ganjar (Kolase)
Jokowi-Prabowo dan Jokowi-Ganjar (Kolase)

Sebelumnya, Jokowi juga secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Prabowo dengan mengatakan sudah jatahnya Prabowo pada 2024 mendatang.

Menurut Tjipta, pernyataan dukungan Jokowi ke Prabowo sudah melanggar etika politik.

"Ini dimana demokrasinya di sini? Bingung juga saya. Begitu dengar pidato itu saya lihat di televisi, langsung saya ngomong ke temen saya. Jokowi telah melanggar etika politik," ungkapnya.

Baca Juga: Satpol PP Akan Lapor ke Pimpinan soal Baliho 'Terima Kasih Pak Jokowi' di Medan

Jokowi dinilai tak bisa memberikan pernyataan dukungan secara blak-blakan sebagai presiden.

Sebagai orang nomor satu di Indonesia, Tjipta menyampaikan bahwa Jokowi seharusnya mendukung secara diam-diam saja.

"Jangan lupa Presiden Republik Indonesia mestinya kan mengayomi semuanya. Kalau dia dukung boleh saja, tapi dukung dari belakang. Jangan secara open ngomong begitu dong," imbuh Tjipta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI