Suara.com - Presiden Joko Widodo beserta rombongannya bertolak pulang ke Tanah Air selepas menghadiri rangkaian kegiatan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 beserta sejumlah forum lain selama lima hari terakhir.
Rombongan Presiden Jokowi menumpangi pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang lepas landas pada pukul 15.40 WIB dari Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022).
Pesawat yang membawa rombongan Presiden akan mendarat langsung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Menteri Pos dan Telekomunikasi Kamboja, Chea Vandeth melepas Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk bertolak ke Tanah Air.
Selama lima hari terakhir, Jokowi menjalani sedikitnya 20 kegiatan baik itu tingkat KTT maupun pertemuan-pertemuan bilateral.
Presiden Jokowi sempat menekankan pentingnya negara ASEAN melakukan upaya maksimal untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN di tengah berbagai tantangan eksternal dan internal. Hal itu disampaikannya pada Sidang Pleno KTT ASEAN ke-40.
"Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat. Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong," tegas Presiden.
Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus terhadap situasi Myanmar yang makin buruk. Dalam keterangannya kepada awak media di sela penyelenggaraan KTT ASEAN, Presiden Jokowi menyampaikan kekecewaannya atas tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi konsensus lima poin (5PC) oleh junta militer Myanmar.
"Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk, tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC sekaligus kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengiplementasikannya," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Elon Musk Batal Hadir KTT G20 di Bali, Menko Luhut Bongkar Alasannya
Sebelum pulang ke Tanah Air, Presiden Jokowi juga sempat mengikuti Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, yang diwarnai prosesi serah terima Keketuaan ASEAN dari Kamboja kepada Indonesia yang akan menduduki jabatan tersebut untuk tahun 2023.