Elektabilitas NasDem Pasca Dukung Anies Terjun Bebas, Pengamat: ini Alarm Bahaya

Minggu, 13 November 2022 | 15:38 WIB
Elektabilitas NasDem Pasca Dukung Anies Terjun Bebas, Pengamat: ini Alarm Bahaya
Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di HUT ke-11 Partai Nasdem di JCC, Jakarta, Jumat (11/11/2022). (ist/ dok IG @aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi absen dalam perayaan HUT Partai NasDem yang ke-11 pada Jumat (11/11/2022) lalu. Bahkan, Jokowi tidak memberi ucapan untuk mewakili ketidak hadirannya.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi mengatakan bahwa, presiden ketujuh ini sedang memperlihatkan nuansa ketidaknyamanan terhadap langkah yang diambil NasDem, mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Bacapres 2024.

Gestur politik Jokowi tidak suka cara NasDem yang ditampilkan di publik, tidak kali ini saja. Terakhir saat Jokowi tidak menerima pelukan hangat dari Ketum NasDem Surya Paloh, di HUT Golkar beberapa waktu lalu.

"Ini rangkaian panjang penyebab Jokowi tidak hadir di HUT NasDem," katanya dikutip dari Kanal Youtube Official iNews pada Minggu, (13/11/2022).

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali (kedua kanan) didampingi Sekjen Johnny G. Plate (tengah), Bendahara Umum Ahmad Sahroni (kedua kiri), dan Pimpinan DPP Syahrul Yasin Limpo (kiri), dan bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan (kanan) mendengarkan pidato politik dari Ketua Umum Surya Paloh dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU]
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali (kedua kanan) didampingi Sekjen Johnny G. Plate (tengah), Bendahara Umum Ahmad Sahroni (kedua kiri), dan Pimpinan DPP Syahrul Yasin Limpo (kiri), dan bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan (kanan) mendengarkan pidato politik dari Ketua Umum Surya Paloh dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU]

Di sisi lain, berdasarkan pengamatannya, pasca pencapresan Anies Baswedan yang diusung NasDem, ternyata tidak kunjung mendapatkan calon pengantin pendamping Anies. Koalisi Perubahan bersama calon mitra koalisi dari PKS dan Partai Demokrat batal digelar pada 10 November 2022.

Masing masing partai koalisi sibuk dengan memperebutkan kursi cawapres. Demokrat harga mati untuk AHY. Sedangkan PKS juga ngotot menyodorkan nama Aher, mantan Gubernur Jawa Barat untuk dipasangkan dengan Anies.

"Saya melihat tidak adanya kata sepakat dari koalisi perubahan," ujar dia.

Kondisi Nasdem sekaran pasca pengusungan Anies, justru tidak mendapat efek ekor jas. Sebab, dia melihat bahwa elektabilitas NasDem malah terbang bebas.

"Beberapa lembaga survei memprediksi NasDem tidak akan lolos parlemen di pemilu 2024. Ini alarm NasDem," tutur dia.

Baca Juga: Menyangkut Hubungannya dengan Jokowi, Surya Paloh: Jangan karena Capreskan Anies, Kita Jadi Retak

Terbaru, dalam perkembangannya tersebut, Ari Junaedi melihat bahwa pencapresan Anies bukan harga mati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI