Tim Labfor Polri Olah TKP Penemuan Jasad Sekeluarga Di Kalideres, Kain Putih Dan Sejumlah Dokumen Dibawa Polisi

Minggu, 13 November 2022 | 14:09 WIB
Tim Labfor Polri Olah TKP Penemuan Jasad Sekeluarga Di Kalideres, Kain Putih Dan Sejumlah Dokumen Dibawa Polisi
Tim Labfor Polri menyambangi lokasi penemuan 4 jasad sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022), (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri menyambangi lokasi penemuan 4 jenazah di Citra Raya Garden Satu Extension blok AC 5/7 Rt 7/15, Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (13/11/2022).

Mereka tiba di lokasi, sekira pukul 12.15 WIB. Usai melakukan olah TKP, tim terlihat membawa sejumlah dokumen yang ditaruh dalam box kontainer bertuliskan Jatanras.

Ada dua box kontainer yang di bawa oleh petugas dari kediaman 4 jenazah tersebut. Selain dokumen, petugas juga membawa buku-buku dan kain berwarna putih yang telah dimasukan dalam plastik.

Dalam kurun waktu sekira satu jam petugas kemudian satu persatu keluar dari rumah sembari menenteng benda yang dianggap bisa dijadikan petunjuk.

Baca Juga: Live Laporan Terkini Suasana Rumah Lokasi Sekeluarga Tewas Di Kalideres, Tim Labfor Polri Datangi TKP

Namun, saat ditanya oleh awak media, tak ada satupun petugas yang bicara. Mereka diam membatu sembari menuju mobil dan meninggalkan lokasi.

Misteri Tewasnya Sekeluarga Di Kalideres

Diberitakan sebelumnya, 4 orang dalam satu keluarga tewas membusuk di sebuah rumah Citra Garden Satu Extension, RT 07/15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11) kemarin, sore.

Sebelum tewas, anggota keluarga sempat melakukan komunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup atau introvert.

"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," kata Asiung, di lokasi, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Bikin Keluarga Curiga Bertanya-tanya, 4 Korban Tewas Di Kalideres Karena Kelaparan, Dibunuh, Atau Keracunan?

Dalam kesehariannya, keluarga Rusdyanto jarang bersosialisasi hanya keluar-masuk menggunakan kendaraan bermotor.

"Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.

Meski jarang bertemu, Asiung mengatakan komunikasi dengan Dian, tetap berjalan. Terlebih saat pihak PLN hendak memutus aliran listrik. Karena diketahui mereka menunggak biaya selama 3 bulan.

Hingga akhirnya, pada tanggal 9 November atau sehari sebelum keempat jenazah itu ditemukan, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik kediaman Rusdyanto.

Asiung menyebut, petugas PLN sempat mengetuk pintu rumah itu. Namun tidak ada jawaban. Petugas terpaksa memutus aliran listrik rumah Rusdyanto dari lantai 2, dengan memanjat loteng.

"Tidak boleh masuk, karena ini digembok (gerbang). Itu tanggal 9 belum dirusak," katanya.

Bermula Dari Bau Busuk

Saat tanggal 10 November barulah, Asiung dengan didampingi warga lainnya, membuka paksa rumah Rudyanto lantaran aroma busuk sangat menyeruak.

Saat membuka pagar rumah, Asiung menuturkan, dirinya terpaksa merusak gembok pagar yang terkunci dari dalam.

"Saya bongkar pakai linggis, itu gemboknya. Kondisi gelap karena udah gak ada listrik," katanya.

Asiung juga sempat menelelon pihak PLN untuk meminta agar listrik dialiri dulu kerumah tersebut. Namun petugas PLN menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.

Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk kedalam pelataran rumah. Denggan menggunakan oenerangan seadanya, ia kemudian mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.

Setelahnya, Asiung menyingkap gorden. Ia mengaku kaget bukan kepalang lantaran menemukan sesosok jenazah yang sedang duduk diatas ubin.

Ia memutuskan untuk menelepon Polsek Kalideres. Petugas pun datang, saat itu petugas membuka paksa pintu utama.

"Begitu buka pintu, di ruang tengah ada dua, wanita. Satu diruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi, pria ya," kata Asiung.

Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudyanto. Lantaran hasil pemeriksaan awal, polisi menyebut keluarga tersebut tewas akibat kekurangan nutrisi. Karena hasil otopsi menyebutkan kondisi lambung jenazah dalam keadaan mengempis.

Meski demikian, temuan itu masih dalam pendalaman karena petugas bakal memeriksa organ tubuh jenazah lainnya seperti hati dan jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI