Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut menyambut acara KTT Group of Twenty (G20) yang digelar di Bali, Indonesia. Menurutnya, acara tersebut merupakan momentum yang sangat bagus untuk menggalang perdamaian dunia.
Pasalnya, acara tersebut akan dihadiri para pemimpin dunia dari berbagai negara. Tentu pertemuan itu bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kedamaian dunia.
"KTT ini menurut saya pertemuan terbesar di luar APEC ya. Dulu kita bicara APEC, sekarang G20," ujar Moeldoko seusai meninjau Media Center G20 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).
"Saya pikir ini pertemuan cukup besar oleh kepala-kepala negara yang punya reputasi, negara yang besar, ini sebuah momentum sangat bagus untuk menggalang peaceful, kedamaian dunia,” sambungnya.
Baca Juga: Profil Singkat Para Pemimpin Dunia yang Tak Hadiri KTT G20 di Bali, Kenapa?
Moeldoko mengungkapkan upaya Presidensi G20 Indonesia adalah menurunkan tensi geopolitik global. Hal ini dibuktikan dengan aksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah perang kedua negara tersebut yang tengah memanas. Langkah Presiden Jokowi, menurut Moeldoko, merupakan perjalanan bersejarah dan contoh nyata Indonesia yang ingin menurunkan tensi geopolitik.
Moeldoko juga menegaskan bahwa dalam KTT G20, pembahasan utama akan lebih kepada prioritas atas isu-isu global tentang isu krisis pangan, energi dan financial program.
Ia berharap agar pembahasan isu global tersebut turut bisa meredakan situasi geopolitik global.
“Situasi ini menjadi kesepakatan bersama. Semua negara bersepakat menuju bagaimana penyelesaian isu-isu global ini termasuk juga isu lingkungannya,” pungkasnya. [ANTARA]
Baca Juga: Bandara Juanda dan Banyuwangi Diproyeksi Jadi Tempat Parkir Pesawat Delegasi KTT G20