Gundah Hati Surya Paloh 'Ditinggal' Jokowi Di Hari Spesial NasDem: Jangankan Datang, Kirim Ucapan Pun Tidak

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 13 November 2022 | 07:49 WIB
Gundah Hati Surya Paloh 'Ditinggal' Jokowi Di Hari Spesial NasDem: Jangankan Datang, Kirim Ucapan Pun Tidak
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). [NTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Paloh mengaku, tak mengetahui alasan Jokowi belum mengirimkan video ucapan selamat. Namun, Paloh juga mengerti kesibukan Jokowi.

Hubungan Jokowi-Paloh Retak?

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akhirnya berpelukan dalam acara HUT ke-8 Partai Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019) malam. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akhirnya berpelukan dalam acara HUT ke-8 Partai Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019) malam. [Suara.com/Muhammad Yasir]

Kondisi ini makin memperlihatkan jika hubungan NasDem dan Jokowi retak. Meskipun tidak terlihat keretakannya, tapi bisa dibaca oleh umum. Misalnya, saat Jokowi menolak pelukan Paloh di acara HUT Golkar. Dia juga menyinggung deklarasi capres yang semborono. Selain itu, Jokowi bicara soal reshuffle usai NasDem deklarasikan Anies.

Ketua DPP NasDem, Sugeng Suparwoto membantah hubungan NasDem dan Jokowi retak. Menurut dia, hubungan antara NasDem, Paloh dan Jokowi baik-baik saja, sekalipun Jokowi tidak hadir bahkan tidak mengucapkan selamat ulang tahun ke NasDem.

"Sama sekali tidak (kecewa). Atas kedewasaan kita dalam berinteraksi, baik kapasitas Pak Jokowi sebagai presiden yang diusung oleh NasDem, maupun hubungan personal antara Pak Jokowi dengan Pak Surya Paloh sebagai Ketum NasDem," tukas Sugeng.

Lalu apa penilaian pengamat soal hubungan NasDem dengan Jokowi? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menduga, Paloh telah menyadari Jokowi sedang menjauh dengan partainya.

"Namun, di sisi lain Jokowi tidak punya keberanian mengamputasi NasDem dari kabinet. Bagaimana pun, NasDem punya kekuasaan untuk tetap dipertahankan Pemerintah," tukas Dedi.

Dia bilang, ekspresi retaknya hubungan Jokowi ke NasDem mulai banyak mengemuka. Misalnya Jokowi secara terang-terangan melontarkan dukungan ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Padahal hanya dua tokoh yang saat ini telah dideklarasikan sebagai capres, Anies dan Prabowo.

Baca Juga: Soal Sikap Jokowi ke NasDem Usai Anies Dideklarasikan, Analis: Dia Tak Berani Reshuffle, Makanya Cuma Berani Begitu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI