Heboh Kasus Tewasnya Keluarga di Kalideres, Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Tanpa Makan?

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 12 November 2022 | 18:30 WIB
Heboh Kasus Tewasnya Keluarga di Kalideres, Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Tanpa Makan?
Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus tewasnya satu keluarga yang ditemukan mengering di rumah mereka di kawasan Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan teka-teki. Hingga saat ini polisi masih berupaya mengungkap penyebab kematian empat jenazah yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022) kemarin. 

Namun dari pemeriksaan sementara terungkap bahwa mereka tak makan selama berhari-hari sebelum tewas. Lantas sebenarnya berapa lama manusia bertahan tanpa makan? Simak penjelasannya berikut ini.

Berapa Lama Manusia Bertahan Tanpa Makan?

Durasi manusia bisa hidup tanpa makan dan minum sangat bervariasi, menurut pendapat dari dr. Andi Khomeini Takdir yang merupakan ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia. Tapi manusia akan lebih lama bertahan hidup tanpa makanan daripada minuman. 

Baca Juga: Keluarga yang Tewas di Kalideres Tertutup, AKP Syafri: Petugas Jumantik Tidak Boleh Masuk

Pasalnya ketika tak ada asupan makanan, tubuh memecahkan simpanan gula atau glikogen dalam hati dan otot agar bisa bertahan. Beda dengan minum, Andi mengatakan bahwa bertahan hidup tanpa minum jauh lebih singkat. 

Hal tersebut bisa terjadi karena tubuh tidak menyimpan cadangan air sebanyak cadangan energi. Terlebih air dalam tubuh secara berkala harus kembali diisi karena akan berkurang melalui urine, keringat, air ludah dan air mata. Jika seseorang mengalami dehidrasi parah akibat kekurangan minum maka dapat berujung juga pada kematian.

Pendapat senada diungkap ahli bedah bariatrik sekaligus direktur medis pusat penurunan berat badan di Orange Coast Medical Center, Mir Ali, MD yang mengatakan umumnya orang bisa bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan. Namun menurutnya daya tahan manusia itu sangat bergantung pada jenis kelamin, komposisi tubuh, hal terakhir yang dimakan dan diminum serta lingkungan sekitar.

Sebagai contoh, orang dengan cadangan lemak lebih banyak bisa bertahan lebih lama karena tubuh bisa membakar lemak yang disimpan sebagai bahan bakar saat terjadi kelaparan ekstrem. Bahkan jika seseorang yang tetap memiliki akses air tapi tidak punya makanan, maka ia bisa bertahan hidup hingga dua bulan lamanya.

Akibat Tidak Makan dan Minum

Baca Juga: Diduga Kelaparan, Polisi Sebut Faktor Lapar Belum Tentu Jadi Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres

Hidup tanpa makan lama-kelamaan akan mengakibatkan organ, terutama otot dan hati jadi mengecil. Pasalnya cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tersebut akan digunakan. Sementara saat berhenti minum, bobot tubuh secara keseluruhan akan menyusut karena komposisi tubuh manusia terdiri dari sekitar 70 persen air.

Beberapa efek samping yang muncul karena hidup tanpa makan di antaranya bisa pingsan, pusing, hingga detak jantung melambat. Selain itu dapat juga berakibat mengalami hipotensi (tekanan darah rendah), kelemahan, dehidrasi, kerusakan tiroid, sakit perut, kalium rendah (hipokalemia, fluktuasi suhu tubuh, stres pasca-trauma atau depresi, serangan jantung sampai kegagalan organ.

Sementara itu orang yang mengalami kelaparan dalam waktu lama tidak bisa langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah normal. Kembali makan setelah kelaparan memerlukan pengawasan dokter. 

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI