'Jangan Terjebak Diksi Kelaparan' Wali Kota Jakbar soal Temuan 4 Jenazah Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Sabtu, 12 November 2022 | 15:57 WIB
'Jangan Terjebak Diksi Kelaparan' Wali Kota Jakbar soal Temuan 4 Jenazah Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko (berpeci) saat meninjau TKP penemuan empat jenazah satu keluarga tewas diduga karena kelaparan di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kemarin yang disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, belum tentu menjadi penyebab kematian. Menurut dokter, bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang," papar Syafri di Mapolsek Kalideres.

Syafri juga meluruskan anggapan yang menyebut keempat korban bisa tewas kelaparan, padahal tinggal di pemukiman. Pasalnya, keluarga Rudyanto tertutup di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena kelaparannya bukan berarti tidak ada makanan, tapi keluarga itu tertutup sehingga tidak ada yang tahu kalau dia kekurangan makanan," beber dia.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat konferensi pers penangkapan pelaku penodongan penumpang bus di depan Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (7/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat konferensi pers penangkapan pelaku penodongan penumpang bus di depan Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (7/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Dikenal Tertutup

Sebelum tewas, keluarga Rudyanto sempat berkomunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup atau introvert.

"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," kata Asiung, di lokasi, Jumat (11/11/2022) kemarin.

Dalam kesehariannya, keluarga Rudyanto jarang bersosialisasi dan hanya keluar-masuk menggunakan kendaraan bermotor.

"Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.

Meski jarang bertemu, Asiung mengatakan komunikasi dengan Dian, tetap berjalan. Terlebih saat pihak PLN hendak memutus aliran listrik rumah tersebut. Karena diketahui mereka menunggak biaya selama tiga bulan.

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres, Kerabat Ungkap Pekerjaan Korban

Hingga akhirnya, pada Rabu (9/11/2022) atau sehari sebelum keempat jenazah satu keluarga tewas itu ditemukan, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik kediaman Rudyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI