Tahu Satu Keluarga di Kalideres Tewas, Adik Margaretha: kalau Cuma Lapar Tidak Ada Makanan Bisa Telepon Saudara

Sabtu, 12 November 2022 | 13:47 WIB
Tahu Satu Keluarga di Kalideres Tewas, Adik Margaretha: kalau Cuma Lapar Tidak Ada Makanan Bisa Telepon Saudara
Ris Astuti dan suaminya Handoyo, adik dari K. Margaretha Gunawan (58) yang merupakan satu dari empat jenazah satu keluarga yang ditemukan tewas diduga kelaparan. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ris Astuti, adik dari K. Margaretha Gunawan (58), satu dari empat orang yang ditemukan tewas membusuk di Komplek Citra Garden Satu Extension, RT. 07 RW. 15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, mengaku heran jika penyebab kematian kakaknya itu karena kelaparan.

Ris menuturkan, seharusnya Margaretha bisa memberi kabar ke keluarga lain jika memang memiliki maslah ekonomi. Meski demikian ia mengakui kakaknya itu sudah bertahun-tahun tidak memberi kabar ke keluarga besar.

"Nah itu yang jadi masalah, kalau misalnya hanya cuma lapar itu tidak punya makanan bisa kan telepon saudara kan," ujar Ris di lokasi, Sabtu (12/11/2022).

Keempat jasad yang ditemukan itu bernama Rudyanto Gunawan (71), K. Margaretha Gunawan (58), Dian (42), dan Budyanto Gunawan tersebut ditemukan pada Kamis (10/11/2022) sore.

Baca Juga: Sebelum Tewas Membusuk di Kalideres, Keluarga Hanya Dapat Pesan Selamat Ulang Tahun

Lebih lanjut, suami Ris, Handoyo menambahkan keluarga Rudyanto juga tidak pernah bergabung acara keluarga inti sejak pindah 20 tahun yang lalu.

Ia menyebut keluarga Rudyanto menutup diri dari keluarga inti ketika ada acara apapun.

"Tidak, ada acara apa di keluarga dia juga tidak pernah datang, misal ada kesusahan atau kawinan enggak pernah muncul," kata Handoyo.

Dikenal Tertutup

Sebelum tewas, keluarga Rudyanto sempat melakukan komunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup atau introvert.

Baca Juga: Ditemukan Tewas Membusuk di Kalideres, Keluarga Rudyanto Sudah Bertahun-tahun Tak Ngumpul dengan Keluarga

"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," kata Asiung, di lokasi, Jumat (11/11/2022) kemarin.

Dalam kesehariannya, keluarga Rudyanto jarang bersosialisasi dan hanya keluar-masuk menggunakan kendaraan bermotor.

"Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.

Meski jarang bertemu, Asiung mengatakan komunikasi dengan Dian, tetap berjalan. Terlebih saat pihak PLN hendak memutus aliran listrik. Karena diketahui mereka menunggak biaya selama 3 bulan.

Hingga akhirnya, pada tanggal 9 November atau sehari sebelum keempat jenazah itu ditemukan, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik kediaman Rudyanto.

Garis polisi dipasang di rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [ANTARA]
Garis polisi dipasang di rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [ANTARA]

Asiung menyebut, petugas PLN sempat mengetuk pintu rumah itu. Namun tidak ada jawaban. Petugas terpaksa memutus aliran listrik rumah Rudyanto dari lantai 2, dengan memanjat loteng.

"Tidak boleh masuk, karena ini digembok (gerbang). Itu tanggal 9 belum dirusak," katanya.

Saat tanggal 10 November barulah, Asiung dengan didampingi warga lainnya, membuka paksa rumah Rudyanto lantaran aroma busuk sangat menyeruak.

Saat membuka pagar rumah, Asiung menuturkan, dirinya terpaksa merusak gembok pagar yang terkunci dari dalam.
"Saya bongkar pakai linggis, itu gemboknya. Kondisi gelap karena udah gak ada listrik," katanya.

Asiung juga sempat menelelon pihak PLN untuk meminta agar listrik dialiri dulu kerumah tersebut. Namun petugas PLN menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.

Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk kedalam pelataran rumah. Denggan menggunakan oenerangan seadanya, ia kemudian mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.

Setelahnya, Asiung menyingkap gorden. Ia mengaku kaget bukan kepalang lantaran menemukan sesosok jenazah yang sedang duduk diatas ubin.

Ia memutuskan untuk menelepon Polsek Kalideres. Petugas pun datang, saat itu petugas membuka paksa pintu utama.
"Begitu buka pintu, di ruang tengah ada dua, wanita. Satu diruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi, pria ya," kata Asiung.

Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudyanto. Lantaran hasil pemeriksaan awal, polisi menyebut keluarga tersebut tewas akibat kekurangan nutrisi. Karena hasil otopsi menyebutkan kondisi lambung jenazah dalam keadaan mengempis.

Meski demikian, temuan itu masih dalam pendalaman karena petugas bakal memeriksa organ tubuh jenazah lainnya seperti hati dan jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI