Suara.com - Sejak mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024, hubungan Partai NasDem dan Presiden Joko Widodo terus diisukan memburuk.
Bahkan isu semakin santer beredar setelah Jokowi tidak memberikan ucapan selamat untuk Partai NasDem yang merayakan hari jadi ke-11 pada Jumat (11/11/2022).
Di tengah isu tersebut, video "permohonan" Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali beredar. Video ini sendiri direkam pada tahun 2019 silam, tetapi kutipannya kembali menjadi buah bibir.
Dilihat Suara.com di tayangan kanal YouTube metrotvnews, Paloh menekankan pihaknya selalu memperjuangkan gerakan untuk perubahan dan restorasi bangsa.
Baca Juga: Jokowi Belum Ucapkan Selamat HUT Partai NasDem, PPP: Husnudzon Saja, Beliau Sibuk
Saat itulah, Paloh berharap supaya Jokowi tidak berubah dari sosok yang selalu dikenal dan bersahabat dengan Partai NasDem.
"Ketika kita berbicara kembali kepada kepentingan kita, kepentingan NasDem, membawa gerakan restorasi perubahan bangsa ini. Apa yang kita harapkan dari seorang Jokowi?" ujar Paloh dalam pidato pembukaan Sekolah Legislatif Partai NasDem di ABN, 16 Juli 2019.
"Yang kita harapkan adalah tetaplah seperti Jokowi yang dikenal oleh NasDem. Tetaplah seperti Jokowi dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada," sambungnya, dikutip pada Sabtu (12/11/2022).
Tak hanya itu, Paloh juga menekankan Jokowi seharusnya bisa membedakan mana kawan dan lawan dalam berpolitik. Karakter itu pula yang, menurut Paloh, menjadi sifat Jokowi yang dikenal baik oleh partainya.
"Berani mengambil keputusan dan berani untuk tidak populer dan mampu memisahkan siapa kawan maupun lawan," tegasnya.
Surya Paloh Tak Sepakat Hubungan NasDem dan Jokowi Harus Retak Karena Anies Baswedan
Kutipan pernyataan yang disampaikan pada 2019 itu tampaknya relevan dengan kondisi hubungan Paloh dan Jokowi saat ini.
Pasalnya Partai NasDem banyak mendapat kecaman, bahkan diklaim dianaktirikan di koalisi pemerintahan Jokowi, setelah terang-terangan memilih Anies Baswedan sebagai bacapres mereka.
Kecaman makin mengemuka setelah Partai NasDem berniat membentuk koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini adalah oposisi pemerintahan Jokowi.
Namun Paloh berkali-kali pula menegaskan bahwa pihaknya masih yakin berada di dalam koalisi pemerintahan Jokowi hingga akhir masa kepemimpinan pada tahun 2024 nanti.
Bahkan Paloh blak-blakan menegaskan pemilihan Anies sebagai jagoan mereka di Pemilihan Presiden 2024 tidak serta-merta harus membuat hubungan baik Partai NasDem dengan yang lainnya menjadi retak.
"Ini perlu saya tegaskan. Bukan berarti kita mencalonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah," ujar Paloh saat memberi sambutan di HUT ke-11 Partai NasDem di JCC, Jumat (11/11/2022).