Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ukraina mencurigai penarikan pasukan Rusia dari kota Kherson hanya “jebakan” dan meyakini Kremlin tidak akan mengambil keputusan untuk melepaskan kekuasaan di kota pelabuhan itu.
Selain mengumumkan keputusan untuk mundur dari Kherson, Rusia sebelumnya juga menyampaikan rencana evakuasi puluhan ribu warga dari kota yang dicaploknya itu.
Meski demikian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut strategi ini sebagai “jebakan” yang diciptakan para sosok pimpinan di Kremlin untuk menciptakan kesan panik.
“Pasukan terbaik mereka masih ada di sana. Tidak ada yang pergi. Kami melihatnya dan tidak memercayai mereka,” ujar Zelensky kepada harian asal Italia, Corriere della Sera, pada akhir Oktober.
Bulan lalu, Al Jazeera juga melaporkan bahwa salah satu prajurit Ukraina yang menolak disebutkan namanya turut meragukan kebeneran pengumuman Rusia itu. Menurutnya, pemberitaan tersebut tampak terlalu diperhitungkan.
“Kami tidak tertipu karena rencana itu [tampak] terlalu disengaja dan dirancang untuk menciptakan keriuhan media, untuk menciptakan suasana tertentu,” kata prajurit itu.
Ia juga menambahkan bahwa kota Kherson begitu strategis dan hampir tidak mungkin ditinggalkan oleh Rusia.