"Waktu itu keterangan saksi siapa, salah satu ajudannya, saya lupa namanya,"
"Tapi ini terjadi ya, Bu Elza? Bisa dipertanggung jawabkan.
"Iya. Waktu itu dia bicara di persidangan, tapi tidak sampai selesai."
Hal ini, menurut Elza, patut menjadi pertimbangan adanya indikasi para saksi didikte ketika memberikan keterangan. Meski kemudian Elza juga menegaskan belum tentu Susi turut terlibat dalam skenario dikte kesaksian seperti ini.
"Jadi ini indikasi, saya tidak mengatakan bahwa Susi akan begitu (didikte saat memberi kesaksian), tapi patut diduga, tapi salah satu ajudannya diketahui (memakai handsfree) oleh penyidik sehingga ketahuan," tutur Elza.
"(Ajudan yang ketahuan) yang juga menjadi saksi?"
"Yang menjadi saksi dan dia mengatakan di persidangan. Kita kan waktu penyidikan nggak tahu, (tapi) dia mengatakan di persidangan. Jadi ada indikasi (saksi didikte)," pungkas Elza.
![Asisten rumah tangga (ART) Susi usai menjadi saksi dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/08/73093-art-susi-usai-bersaksi-di-sidang-ferdy-sambo.jpg)
Meski begitu, belum ada konfirmasi mengenai kabar yang disampaikan Elza Syarif ini. Hanya saja Jaksa Penuntut Umum pernah mengungkapkan kecurigaan apakah Susi memakai handsfree atau tidak ketika di persidangan.
Saat itu Susi hadir sebagai saksi untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Susi berkali-kali dicecar oleh JPU maupun hakim karena memberikan keterangan yang tidak konsisten.
"Saudara jujur saja, Saudara saksi di dalam memberikan keterangan apakah Saudara saksi ada menggunakan handsfree? Ada yang mengajari Saudara?" tanya JPU, Senin (31/10/2022).