Suara.com - Bali menjadi tempat Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang. Sejumlah delegasi KTT G20 dijadwalkan akan mengunjungi empat objek wisata di kawasan Pulau Serangan, Kecamatan Serangan, Denpasar Selatan, Bali. Ketahui beragam fakta Pulau Serangan Bali yang memiliki pilihan aktivitas seru.
Diperkirakan mulai 13 dan 14 November 2022, para tamu undangan KTT G20 diprediksi akan berdatangan ke Pulau Dewata. Total sekitar 18 hingga 20 perwakilan negara yang datang ke KTT G20 Bali. Mereka diagendakan akan mengunjungi Pulau Serangan yang belum begitu familiar di kalangan wisatawan.
Kepala Dinas (Pariwisata (Dispar) Denpasar, Dezire Mulyani, mengungkapkan, terdapat empat obyek wisata di Pulau Serangan yang dijadwalkan untuk dikunjungi oleh para delegasi KTT G20. Empat lokasi di kawasan itu, rencananya akan dikunjungi pada tanggal 13 November pukul 16.00 atau 17.00 sore.
Empat titik di Pulau Serangan yang bakal dikunjungi oleh para delegasi KTT G20 antara lain yaitu, obyek Pura Sakenan, Masjid As-Syuhada, Turtle Conservation and Education Center (TCEC), serta Kura-Kura Bali. Adapun alasan dipilihnya Pulau Serangan sebagai kunjungan delegasi KTT G20 adalah karena kawasan tersebut terkenal sebagai salah satu lanskap kota bersejarah.
Pulau Serangan di Denpasar Bali adalah salah satu objek wisata menarik dengan beragam pilihan aktivitas seru. Simak sejumlah faktanya berikut ini:
1. Memiliki Banyak Pantai
Pulau Serangan Denpasar memiliki beberapa pantai yang menarik untuk dikunjungi. Seperti halnya pantai-pantai yang ada di Bali, pantai di pulau ini juga kerap digunakan untuk beberapa olahraga air. Pengunjung bisa menikmati jet sky, bersenlancar atau hanya sekadar melihat pemandangan di sekitar pantai.
Salah satu objek wisata yang terkenal yaitu Tanjung Benoa. Di tempat ini pengunjung bisa berselancar, berenang dengan lumba-lumba, bahkan menaiki kuda di pinggir pantai. Tempat ini juga terkenal dengan olahraga airnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Agenda KTT G20 Bali dari Tanggal 10-17 November 2022
2. Sebagai Tempat Konservasi Penyu
Jika Anda mengunjungi pulau Serangan, Anda akan banyak menemukan tempat penangkaran penyu. Karena tempat ini memang terkenal sebagai salah satu lokasi konservasi penyu terbesar di Bali.
Di konservasi ini, pengunjung bisa melihat berbagai jenis penyu. Selain itu, para wisatawan tidak hanya bisa melihat penyu-penyu yang tumbuh dewasa, namun kita juga dapat melihat telur serta tukik atau penyu yang masih kecil. Tak hanya itu, jika beruntung Anda juga dapat melihat secara langsung proses bertelurnya para penyu hingga penetasannya.
3. Menjadi Kampung Nelayan Suku Bugis
Pulau Serangan menjadi perkampungan nelayan yang sebagian besar penduduknya merupakan suku Bugis. Diperkirakan mereka adalah keturunan dari para pengungsi jaman dahulu yang berasal dari Makassar. Mereka diduga datang ke pulau ini pada jaman kerajaan. Pendahulu mereka berlayar jauh hingga ke pulau ini dan memutuskan untuk menetap di sini.
Kampung tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari pulau ini. Saat berkunjung ke sana, Anda akan menemukan sebuah peradaban bukti dari sebuah transmigrasi yang telah dilakukan di masa lalu. Hal tersebut menjadi nilai budaya tersendiri dari pulau kecil ini.
4. Memiliki Masjid yang Dibangun Sejak Abad ke-16
Di kampung nelayan yang didiami oleh suku Bugis terdapat bangunan masjid yang di bangung sejak 1700an Masehi atau abad ke-16 oleh Syeikh Haji Mu’min yang merupakan seorang ulama terpandang dari ujung pandang. Masjid tersebut diberi nama Masjid Assyuhada. Bangunan masjid ini juga menjadi icon kampung nelayan.
Bersadarkan cerita turun-temurun, masjid Assyuhada adalah hadiah Raja Badung setelah sukses memenangkan perang yang melawan penjajahan bersama Syeikh Haji Mu’min. Salah satu hal yang cukup menarik dari masjid ini adalah adanya makam Syeikh Haji Mu’min dan alqur’an yang masih serba kuno.
Masjid Assyuhada menjadi salah satu pusat kebudayaan Muslim di pulau Dewata. Di tempat ini Anda akan banyak menemukan literatur sejarah saat Islam memasuki pulau Bali.
5. Terdapat Pura Sakenan yang Dibangun Sejak Abad ke-10
Masih berhubungan dengan kebudayaan, di Pulau Serangan ini juga terdapat pura tua yang dibangun sejak abad ke-10 Masehi bernama Pura Sakenan. Hingga saat ini pura Sakenan masih digunakan untuk beribadah masyarakat Hindu di Bali. Berdasarkan sejarah, pura ini mempunyai hubungan sangat erat dengan sang Buddha yang tinggal di melinggih Bhatara Ida Sakya Muni.
Nah itu lah tadi beberapa fakta Pulau Serangan yang dijadwalkan menjadi lokasi kunjungan sejumlah delegasi KTT G20 pada 13 November 2022 mendatang. Selain memiliki keindahan bahari, pulau ini juga menjadi salah satu pusat sejarah yang menarik.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari