Kebanyakan Kerja, Luhut Binsar Pernah Dipanggil 'Om' Sama Anak Sendiri

Kamis, 10 November 2022 | 20:05 WIB
Kebanyakan Kerja, Luhut Binsar Pernah Dipanggil 'Om' Sama Anak Sendiri
Potret Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/luhut.pandjaitan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandaitan memang telah melalui sepak terjang panjang di dunia politik.

Purna TNI tersebut sebelum era Jokowi sempat menjadi menteri di era Presiden Keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Dari sosok yang tampak memiliki banyak tugas di pemerintahan tersebut, Luhut yang juga pernah menjadi duta besar dan seorang pengusaha itu menceritakan pengalaman menyedihkannya soal keluarga.

Saking sibuk pekerjaannya, Luhut mengaku sempat tak dikenali oleh anaknya sendiri.

Baca Juga: Daftar Kepala Negara yang Hadir di KTT G20 Bali 2022

Menteri Koodinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan menolak jadi cawapres Anies Baswedan usai ditemui dalam acara #DemiIndonesia di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]
Menteri Koodinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan menolak jadi cawapres Anies Baswedan usai ditemui dalam acara #DemiIndonesia di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

Menurut Luhut, putri pertamanya sempat memanggil dia 'Om' karena tak mengenalinya.

"Pas ya pernah itu saya pulang, dia [anak pertama] nangis kok tiba-tiba ada laki-laki," kata Luhut Binsar dalam perbincangannya di kanal YouTube Agal Laen Official.

"Saya [waktu itu] tugas di Timur Tengah, tiba-tiba saya datang sudah besar," imbuhnya.

Selain berbagi cerita soal anaknya, Luhut juga berbai tentang pertemuannya dengan sang istri, Devi Simatupang.

"Saya ketemu [istri] di Bandung pas SMA tahun 65 ya," ujar Luhut.

Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Bisa Unjuk Gigi dalam Pemulihan Ekonomi Dunia

Luhut sendiri mengaku bertemu dengan sang istri saat meminjam telefon di rumah ayah Devi.

"Waktu itu kan telfon yang bisa langsung ke Jakarta itu dari rumah bapaknya karena dia kan Dirjen Postel, jadi saya bikin alasan juga lah ya," imbuhnya.

Profil Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut adalah putra pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida. Ia lahir pada 28 September 1947 di Toba Samosir, Sumatra Utara.

Ayah Luhut sempat bekerja sebagai sopir bus, tetapi suatu hari nasibnya berbalik ketika bekerja di perusahaan dan disekolahkan di Amerika Serikat.

Setelah lulus SMA, Luhut masuk Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat. Selama menjalani pendidikan militer, dirinya berkali-kali mendapat penghargaan sebagai lulusan terbaik.

Beberapa di antaranya adalah Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat pada 1970 dan pada 1971 mendapat tiga penghargaan sekaligus: lulusan terbaik Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Sangkur Perak Komando untuk lulusan terbaik Kursus Komando, dan Trophy Payung Emas untuk lulusan terbaik Kursus Lintas Udara.

Karier cemerlang Luhut di bidang kemiliteran tak serta merta membuatnya berpuas hati. Pada 2004 ia mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan.

Luhut Binsar Pandjaitan dan SMA Unggul Del. (Dok. SMA UNggul Del)
Luhut Binsar Pandjaitan dan SMA Unggul Del. (Dok. SMA UNggul Del)

Ia mendirikan PT Toba Sejahtera, yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan memiliki anak usaha di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.

Selain militer dan bisnis, Luhut juga melebarkan sayap kariernya di politik dengan bergabung ke Partai Golkar. Pada 2008 ia menjadi Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya, tetapi keluar pada 2014 karena mendukung Jokowi di Pilpres 2014.

Setelah Jokowi memenangkan kontestasi politik itu melawan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, Luhut diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Namun, belum lama menjabatnya, Luhut dilantik sebagai Menkopolhukam pada 2015 dan kembali dipindah ke kementerian lain saat perombakan kabinet. Pada 2016 ia diminta Jokowi menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya dan kini melanjutkan tugasnya untuk periode kedua sebagai Menko Marves.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI