Apa Itu Microburst? Fenomena yang Sempat Dikaitkan dengan Tumpahan Air Hujan di Bekasi

Kamis, 10 November 2022 | 17:39 WIB
Apa Itu Microburst? Fenomena yang Sempat Dikaitkan dengan Tumpahan Air Hujan di Bekasi
Ilustrasi microburst (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar video amatir yang menampilkan fenomena tumpahan air hujan bak air terjun di Bekasi. Air tersebut tumpah di area Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat.

"Ini air terjun yang ngejos (turun) dari langit ini. Air mancurnya cuman di situ aja, di Stadion Wibawa Mukti ini. Langsung dari langit air terjunnya. Cuman di situ doang, ngeri gaes," ucap pria dalam video amatir tersebut.

Terlihat dalam video itu air hujan turun dan bercampur dengan angin seperti air terjun yang turun dari langit. Peristiwa tersebut pun dikaitkan dengan fenomena microburst. Meski demikian, peristiwa itu bukanlah fenomena microburst karena ternyata hanya dari talang air yang patah.

Hal ini selaras dengan penjelasan Kapolsek Cikarang Timur AKP Bambang Krisnadi bahwa hasil pengecekan di lokasi adalah limpahan air hujan di atas Stadion Wibawa Mukti yang mengalir ke talang atap Stadion Tribun Barat. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Terungkap Fakta Sebenarnya Soal Air Terjun Jatuh di Langit Bekasi, Penasaran Publik Terjawab

Bambang menyatakan pipa palang air itu patah karena tak mampu menampung deras air hujan yang turun. Hujan pun langsung jatuh di atas pos security gerbang utara.

Apa itu microburst

Mengutip dari Britannica, microburst adalah angin kencang yang disertai hujan deras dari awan. Hujan ini menghantam ke tanah langsung dan kemudian menyebar secara horizontal.

Hujan yang terjadi pun tidak seperti hujan biasanya. Hujan cenderung deras dan lebat.

Melansir dari weather.gov, microburst adalah fenomena kolom lokal udara yang tenggelam dalam badai petir. Kolom udara tersebut biasanya berdiameter 2,5 mil.

Baca Juga: Benarkah Ada Air Terjun Jatuh di Langit Bekasi? Begini Faktanya

Microburst pada umumnya terjadi di daerah yang telah berbulan-bulan mengalami musim panas. Fenomena ini hadir karena pengaruh kehadiran awan kumulonimbus.

Area microburst biasanya meliputi kurang dari 3-4 kilometer. Bahkan fenomena ini mampu menghasilkan angin lebih dari 100 mph dan menyebabkan kerusakan di area yang signifikan.

Selain itu, menurut Prakirawan Cuaca Senior Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Refida Novikarany mengatakan bahwa downburst atau yang disebut dengan microburst adalah sistem angin kencang yang secara vertikal atau dari atas ke bawah dalam waktu yang singkat.

Fenomena ini berasal dari awan jenis kumulonimbus. Awan kumolunimbus atau yang disingkat CB adalah awan vertikal menjulang yang tinggi, padat, dan hadir dalam badai petir dan cuaca yang dingin.

Namun, air hujan yang tumpah di Bekasi tersebut bukanlah fenomena microburst, melainkan hanya tumpahan air hujan dari talang atau saluran air yang rusak. 

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI