Pekerja di Yunani Lakukan Aksi Mogok untuk Protes Kenaikan Harga

Diana Mariska Suara.Com
Kamis, 10 November 2022 | 17:01 WIB
Pekerja di Yunani Lakukan Aksi Mogok untuk Protes Kenaikan Harga
Ilustrasi demo (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yunani tengah dilanda gelombang protes dan mogok kerja yang dilakukan ribuan warga di penjuru negeri akibat terus merangkaknya harga kebutuhan pokok.

Seperti dilaporkan Euronews, para pekerja di sektor publik dan swasta melakukan mogok kerja selama 24 jam yang dimulai pada Rabu (10/11) untuk memprotes tingginya tingkat inflasi.

Mogok kerja itu menyebabkan gangguan layanan di berbagai wilayah di Yunani, dengan sekolah-sekolah negeri terpaksa ditutup, dan beberapa rumah sakit umum terpaksa beroperasi dengan jumlah staf yang lebih sedikit.

Sebagian besar layanan transportasi umum di negara itu juga ikut terganggu, bahkan terhenti, termasuk layanan kapal feri ke beberapa pulau kecil dan puluhan penerbangan dari beberapa maskapai.

"Kami menuntut upah yang lebih tinggi dan perlindungan sosial untuk semua orang,” sebut Konfederasi Karyawan Swasta GSEE.

Sempat terjadi bentrokan singkat antara sekelompok kecil pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara dalam beberapa protes di dua kota terbesar di Yunani, yaitu Athena dan Thessaloniki.

Berdasarkan laporan, sekelompok kecil demonstran melemparkan bom molotov dan batu ke arah polisi, yang dibalas dengan gas air mata dan granat setrum. Belum terdapat laporan mengenai adanya korban luka.

Protes di Yunani ini menjadi aksi serupa terbaru di Benua Eropa, yang kini mengalami krisis biaya hidup akibat Perang Ukraina yang menyebabkan naiknya harga energi dan pangan.

Bulan lalu, inflasi di 19 negara yang menggunakan mata uang euro mencapai rekor di angka 10,7 persen.

Para pekerja di Belgia juga melakukan mogok kerja nasional pada Rabu untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Serikat pekerja di negara itu juga menuntut adanya kenaikan upah.

Sebagian besar layanan kereta api dan transportasi dikurangi hingga jumlah yang minimum, dan 60 persen penerbangan di bandar udara di Brussels telah dibatalkan. Staf swalayan, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit juga terlibat dalam aksi itu.

Sementara itu, serikat perawat terbesar di Inggris mengumumkan mogok kerja pertamanya dalam 106 tahun sejak pertama kali didirikan.

Aksi serupa juga diperkirakan akan terjadi di Prancis pada Kamis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI