Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diduga tengah menyinggung perihal pembangunan jangka panjang Indonesia di salah satu diskusi politik. Ia menilai Indonesia kerap menghadapi situasi di mana visi dan misi pemimpinnya seolah berganti setiap akhir periode pemerintahan.
Hal ini diungkap Ganjar ketika berbincang dengan Rudi S Kamri di kanal YouTube Kanal Anak Bangsa. Semula ia menyinggung perihal pentingnya Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan produk Orde Baru.
"Orang nggak suka sama Soeharto, tapi GBHN penting, to?" ujar Ganjar, dikutip Suara.com pada Kamis (10/11/2022).
Meski Orde Baru menyimpan sejumlah sisi negatif, menurut Ganjar, GBHN adalah produk yang penting karena mampu menyelaraskan visi-misi pembangunan Indonesia terlepas dari siapa pemimpinnya.
"Maka jangan sampai ada visi misi yang kemudian hanya 1 periode, atau 2 periode berhenti," tutur Ganjar.
"Selesai ganti baru?" timpal Rudi yang langsung diiyakan Ganjar.

"Iya, Mas, mesti ada (kesinambungan). Mestinya visinya sama seperti yang ada di Preambule Undang-Undang Dasar," tegas Ganjar.
Ganjar kemudian menyebutkan tujuan Indonesia yang tercantum di UUD 1945. "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, satu,"
"Memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa. Buat saya that's the vision. Dasarnya, filosofis setelahnya Pancasila," sambungnya.
Menurutnya kepala negara dan kepala daerah sudah seharusnya tidak membawa visi-misi sendiri. Mereka semestinya hanya bertindak sebagai eksekutif untuk menuntaskan visi yang tercantum di UUD 1945.