Suara.com - Peretas alias hacker Bjorka yang sempat viral kini muncul dan berulah kembali. Sebelumnya, hacker Bjorka menggegerkan publik karena meretas data pemerintah, rakyat dan pejabat Indonesia.
Dilihat Suara.com dari akun Twitter @segcron, hacker Bjorka kembali melancarkan aksinya dengan membocorkan data dari aplikasi MyPertamina.
Data yang diretas oleh Bjorka adalah sejumlah 44 juta (44.237.264) pada November 2022.
Dalam data tersebut terdapat nama lengkap, nomor HP, jenis kelamin, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Baca Juga: Menkominfo Resmikan Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang
Tak hanya itu, ada pula alamat tempat tinggal, alamat email, dan gaji atau penghasilan (harian, bulanan, dan tahunan).
Tertulis di laman tersebut bahwa 44 juta data yang bocor itu dijual dan dibandrol dengan harga 25 ribu US Dollar (Rp392 juta).
Hal ini pun disayangkan oleh @secgron melalui cuitannya tersebut.
"Publik dipaksa utk daftar di berbagai aplikasi, tapi tak ada jaminan bahwa data kita akan aman. Sekalinya menjamin, tak lebih dari sekadar omong kosong belaka," tulis @secgron.
"Pasti cepat nih kayak ngurusin bokep kemarin. Cepat denialnya," kritiknya.
Baca Juga: Video Kebaya Merah Pesanan pengguna Twitter, Peminat konten Pornografi Tinggi
Publik yang mengetahui hal tersebut pun seketika heboh dan ramai memberikan komentar.
Kolom komentar penuh dengan beragam tanggapan, terutama kekecewaan dan kekesalan publik.
"Lohh ehh lohh ehh lohh kemarin anggaran naik buat security karena Bjorka terus ngilang. Ini Bjorka comeback bobol lagi. Btw anggaran kemarin kurang kah?? Mueheheheee," tulis @adi***.
"Padahal bulan lalu RUU pelindungan data pribadi barusan disahkan. Udah punya nama resmi UU no 27 2022. Dan udah ada sosiasinya https://appdi.or.id. Tapi gatau lah," tutur @nih***.
"Maklumin negara open source. Kominfonya aja t*****," sindir @Shei***.