Dinilai Bukan Saksi Kredibel, Psikolog Forensik: Susi ART Ferdy Sambo Bisa Jadi Validator

Kamis, 10 November 2022 | 08:58 WIB
Dinilai Bukan Saksi Kredibel, Psikolog Forensik: Susi ART Ferdy Sambo Bisa Jadi Validator
Asisten rumah tangga (ART) Susi usai menjadi saksi dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Susi ART Ferdy Sambo terus menjadi sorotan karena keterangannya kerap kali berubah, bahkan dia dianggap bukanlah saksi yang kredibel dalam persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel turut menilai bahwa Susi bukan saksi yang terpercaya atau kredibel. Sehingga, keterangan Susi bisa dianggap tidaklah valid.

"Tapi uniknya, betapapun saksi Susi ini dianggap sebagai orang yang tidak kredibel alias tidak terpercaya, namun Majelis Hakim juga meminta yang bersangkutan untuk tetap dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum," kata Reza Indragiri dikutip Suara.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Kamis (10/11/2022).

Kendati tidak kredibel, Susi dikabarkan tetap dihadirkan menjadi saksi persidangan berikutnya. Menurut Reza, hal itu mungkin menandakan bahwa Majelis Hakim menemukan manfaat kehadiran Susi di sidang.

Baca Juga: Kabar Jogja Hari Ini: 10 Saksi Insiden Atap Sekolah Ambruk di Gunungkidul Diperiksa, Mesin ATM di Jogja Dibobol Maling

Keterangan Susi dinilai akan bisa meruntuhkan keterangan saksi lain dan bahkan dirinya bisa menjadi validator.

"Karena tanpa perlu harus menggali terlalu dalam, mengupas terlalu kritis, ternyata justru saksi Susi inilah yang akan bisa menggedor, meruntuhkan atau berperan sebagai validator terhadap keterangan-keterangan yang diberikan oleh para saksi lainnya," tutur Reza.

"Seolah saksi Susi inilah yang akan bisa meruntuhkan atau menyimpulkan bahwa ada keterangan yang valid ataupun keterangan tidak valid," sambungnya.

Reza memaparkan bahwa kehadiran saksi yang tidak kredibel itu justru harus hadir di persidangan berikutnya, sebagai challenger atau validator. Dia pun berharap perkiraan kehadiran Susi tersebut tepat.

Terdakwa Putri Candrawathi (tengah) mengusap pipi asisten rumah tangganya Susi (kiri) saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].
Terdakwa Putri Candrawathi (tengah) mengusap pipi asisten rumah tangganya Susi (kiri) saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].

Susi Perllihatkan Rasa Takut saat Sidang

Baca Juga: ART Ferdy Sambo Ngaku Punya Grup WhatsApp Sendiri Bernama Anak Buah Sambo, Kodir: Hanya yang Laki-laki Saja

Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari memberikan analasisinya soal gestur dan wajah Susi ART Ferdy Sambo ketika sidang lanjutan berlangsung pada Selasa (08/11/2022).

Kedipan mata Susi dikatakan semakin lebih intens ketika dia memberikan jawaban. Monica juga menyampaikan bahwa Susi terlihat takut selama beberapa kali dalam persidangan itu.

"Ada emosi atau eskpresi rasa takut. Jadi ini ditunjukkan beberapa kali saya melihat dari gerakan bibir dan sebagainya," terang Monica dikutip dari tayangan kanal YouTube metrotvnews, Rabu (09/11/2022).

Monica menambahkan, bahwa rasa takut dalam diri Susi itu tak terlihat pada persidangan sebelumnya. Susi pada sidang sebelumnya, dia dinilai justru tampak penuh kebingungan.

Rasa takut Susi itu diduga Monica bisa saja berasal dari viral dirinya dalam persidangan sebelumnya, keterkejutan keluarga, anak-anak Susi yang enggan sekolah, dan lain-lain.

"Sehingga mulai memproses bahwa ada rasa takut, tetapi kita tidak bisa mendefinisikan apakah takutnya ini karena takut bersaksi atau takut kepada proses hukumnya nanti. Kita tidak bisa mendefinisikan sumber ketakutan tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI