Suara.com - Rencana deklarasi koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat yang digadang-gadang akan digelar pada Kamis (10/11/22) besok, gagal dilaksanakan.
Buntut dari gagalnya deklarasi tersebut membuat ketiga partai ini diterpa isu tak sedap. Rencana koalisi yang hangat dibahas sejak lama ini dikabarkan terancam kandas.
Membaca perihal gagalnya deklarasi partai koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, pakar komunikasi politik Lely Arianne menyebut batalnya deklarasi tersebut karena belum adanya kesepakatan antara ketiga partai.
"Politik itu kan pertemuan dan pertentangan dua kepentingan, hasil akhirnya adalah kompromi," kata Lely seperti dikutip melalui WartaEkonomi.id -- jaringan Suara.com pada Rabu (9/11/22).
Baca Juga: Tak Ingin Ada Aksi Saling Intimidasi Antara Demokrat-PKS-NasDem, Herzaky: Kita Sama-sama Kuat
Menurut penilaiannya, koalisi NasDem-PKS-Demokrat ini tergolong rumit. Dalam koalisi tersebut, PKS belum menemukan sesuatu yang menjadi keuntungan bagi partainya.
Sementara itu, untuk Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) begitu ngebet menjadi calon wakil presiden.
"PKS dapat apa, belum ketemu. Dengan positioning PKS yang diduluin NasDem, ini menjadi satu persoalan yang belum muncul dalam kompromi itu. Sementara AHY ngebet banget cawapres," lanjut Lely.
Dalam pernyataannya, Lely juga turut mengungkit sepak terjang PKS di Pemilu yang lalu, di mana PKS sering kali 'kecele'.
Berkaca dari sejarah politiknya, PKS memiliki potensi untuk kabur dari koalisi dan mendukung calon presiden lainnya.
"Bisa saja, PKS lari dukung capres selain Anies," ujarnya.
Reaksi NasDem
Mengutip Suara.com, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menganggap jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digoda untuk bergabung dengan koalisi lain adalah bagian dari dinamika politik.
Menurutnya, kekinian keimanan NasDem, PKS, dan Demokrat untuk berkoalisi sedang mendapat godaan.
"Nggak apa-apa, itu dinamika aja (PKS digoda masuk koalisi Gerindra-PKB). Namanya cewek cantik digoda-goda itu bagian dari godaan," kata Willy kepada wartawan dikutip Rabu (9/11/2022).
Willy mengatakan, kekinian memang pihaknya merasa keinginan NasDem, PKS dan Demokrat untuk berkoalisi sedang mendapatkan ujian atau godaan.
"Itu kan namanya godaan menguji keimanan kita berkoalisi, itu aja," katanya.
Lebih lanjut, Willy menegaskan, hubungan ketiga partai kekinian solid untuk membangun koalisi. Ia membantah jika ada keterpaksaan dalam penjajakan koalisi NasDem, PKS dan Demokrat.