Suara.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan turut merespons usai Demokrat mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut ikut capur dalam pencaturan pencalonan presiden di Pilpres 2024. Daniel menilai, pernyataan Jokowi tersebut bukan untuk mengarahkan.
Ia menyebut, pernyataan Jokowi yang mengungkapkan terkait dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bagian dari upaya saling memuji. Menurutnya, Jokowi tidak hanya menyampaikan pujian ke figur tertentu saja tapi juga akan ke figur-figur lainnya.
"Yang pasti presiden harus netral dalam pilpres, jadi jangan melihat ini sebagai mengarahkan," kata Daniel kepada wartawan, Rabu (9/11/2022).
"Ini bagian dari upaya Pak Jokowi untuk saling memuji, nanti juga akan muncul pujian lain bagi yang lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Blak-blakan Sebut Jatah 2024 Giliran Prabowo, PDIP: Itu Cuma Upaya Saling Memuji
Ia menambahkan, apa yang dilakukan Jokowi juga sebagai upaya menghargai calon yang ada.
"Fokusnya adalah agar situasi kondusif tetap terjaga, antarpartai nanti tidak saling menghujat, ini bagian untuk mengguyubkan suasana itu saja," pungkasnya.
Kritik Jokowi
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyoroti sikap Joko Widodo (Jokowi) yang tidak hanya aktif mengatur pemerintahan selaku presiden, melainkan juga dianggap aktif dalam percaturan pencalonan presiden pada 2024.
Pandangan Hinca terhadap orang nomor satu itu terkait dengan pernyataan Jokowi soal "jatah Prabowo". Pernyataan itu banyak diartikan sebagai kode Jokowi mendukung Prabowo menjadi capres dan suksesor dirinya.
Baca Juga: 'Kami Ingin Menang!', Demokrat Santai Saja Meski Koalisi Anies Baswedan Diisukan Karam
"Menarik memang membaca percaturan pencapresan kita menuju 2024, karena baru kali ini saya merasakan Presidennya aktif betul, presiden aktifnya selain aktif dia jadi presiden, tapi aktif betul merespons, menggagas, mendorong untuk mempersiapkan diri menuju 2024 dari sisi itu," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Bahwa presiden kita ini super aktif mengkondisikan, mendorong semua orang menjadi calon presiden, saya kira itu sah-sah saja.
Kendati begitu, Hinca menilai tidak ada yang salah dari apa yang menjadi sikap Jokowi. Ia berujar sah-sah saja apabila ternyata presiden terkesan super aktif dalam mengkondisilan dan mendorong aemua orang menjadi capres.
"Sesekali dia bilang calon presiden itu yang ahli ekonomi, sesekali dia bilang punya rekam jejak panjang, sekali dia bilang Pak Prabowo. Ini memberi semangat saja kepada siapa saja yang berkontestasi," kata Hinca.