ART Kodir Panik, Suara Tembakan Terdengar Tak Lama Setelah Ferdy Sambo Tiba di Duren Tiga

Rabu, 09 November 2022 | 15:51 WIB
ART Kodir Panik, Suara Tembakan Terdengar Tak Lama Setelah Ferdy Sambo Tiba di Duren Tiga
ART Ferdy Sambo, Daryanto alias Kodir mendengar suara letusan tembakan lebih dari tiga kali di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Daryanto alias Kodir mendengar suara letusan tembakan lebih dari tiga kali di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Suara tembakan itu terdengar tak lama setelah Ferdy Sambo tiba.

Hal ini diungkap Kodir saat bersaksi di sidang Ricky Rizal dan Kuat Maruf selaku terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan. Dalam keterangannya, Kodir menyebut Ferdy Sambo tiba tak lama setelah Putri Candrawathi, Ricky, Kuat, Bharada E alias Richard Eliezer, dan korban Yosua tiba lebih dahulu.

"Waktu itu jam 5 saat rombongan Ibu (Putri) datang kemudian setelah kurang lebih 10 menit Bapak (Ferdy Sambo) datang. Tidak lama kemudian terdengar suara letusan," kata Kodir.

"Berapa kali?," tanya ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa.

Baca Juga: PRT Sambo Dilarang ke Duren Tiga usai Yosua Dibunuh, Ricky Rizal ke Susi: Gak Usah, Ibu Udah Pulang

"Lebih dari tiga kali," jawab Kodir.

"Kemudian saya dan Om Romer panik yang mulia. Kemudian lalu Bapak (Ferdy Sambo) keluar, terus tidak lama Ibu (Putri) keluar bersama Om Ricky," imbuhnya.

Larang Susi ke Duren Tiga

Dalam persidangan, Ricky juga disebut sempat melarang PRT Ferdy Sambo, Susi ke rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan setelah Yosua dibunuh.

Dalam kesaksiannya, Susi menuturkan ketika sepulang dari Magelang, Jawa Tengah pada 8 Juli 2022 dia sempat tertidur di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Disebut Duduk Merokok usai Tembak Brigadir J: Ngatur Strategi Berikutnya

Asisten rumah tangga terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, Susi (tengah) bersiap memberikan kesaksian pada sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].
Asisten rumah tangga terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, Susi (tengah) bersiap memberikan kesaksian pada sidang. [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww].

Tiba-tiba, eks ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq membangunkannya untuk menyusul Putri Candrawathi ke rumah dinas Duren Tiga.

"Saudara Daden bilang gimana?," tanya ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa.

"Bi Susi Bi Susi mana? Gitu dengan suara kencang. Terus saya bilang, 'apa om saya di kamar'. Terus, 'Bi disuruh nyusul ibu ke 46 (Duren Tiga)'. Terus saya bilang 'ngapain? Isoman'," tutur Susi.

Ketika itu, lanjut Susi, dia disuruh Daden menyusul ke Duren Tiga bersama sekuriti Ferdy Sambo bernama Damson. Daden juga meminta Susi membawa nasi box.

"Terus saya mau jalan, sama Om Damson udah bawa nasi box juga terus nggak lama kelamaan Ibu (Putri) datang sama Om Ricky. Terus saya nggak jadi nyusul karena Om Ricky bilang 'udah nggak usah nyusul, Ibu udah pulang'," ungkap Susi.

Karena tak jadi menyusul ke Duren Tiga, Susi lantas mengikuti Putri masuk ke dalam rumah Saguling.

"Saya ikuti Ibu dari belakang, sambil 'Bu maaf tasnya mau dibawain nggak?' Terus Ibu, 'jangan Bi Susi ke kamar aja'," jelas Susi.

"Jadi saudara Ricky yang menyampaikan kepada saudara tidak usah ikut ke Duren Tiga?," tanya hakim Wahyu menegaskan.

"Siap, karena Ibu udah balik," jawab Susi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI