Gempa M 5,6 di Nepal Tewaskan Enam Orang

Diana Mariska Suara.Com
Rabu, 09 November 2022 | 15:10 WIB
Gempa M 5,6 di Nepal Tewaskan Enam Orang
Ilustrasi gempa bumi (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa gempa bumi bermagnitudo 6,6 yang melanda Nepal.

Pejabat setempat menyebut gempa yang terjadi pada Rabu (9/11) pagi waktu setempat juga menghancurkan banyak rumah di distrik barat Doti dan juga dirasakan di ibu kota India, New Delhi.

Sementara itu, Wakil Inspektur Kepolisian Doti, Bhola Bhatta, mengonfirmasi lima orang lainnya mengalami luka serius ketika delapan rumah ambruk dalam kejadian itu.

"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban meninggal akibat gempa," kata Perdana Menteri Nepal, Sher Bahadur Deuba, di Twitter. "Saya sudah menginstruksikan lembaga terkait untuk segera memberikan perawatan yang tepat bagi para korban luka maupun korban meninggal."

Juru bicara militer Nepal, Narayan Silwal, menyebut tim cepat tanggap telah dikerahkan ke lokasi, dan dua helikopter bersiaga di kota terdekat, yaitu Surkhet dan Nepalgunj.

Birokrat senior setempat, Kalpana Shrestha, mengatakan detail peristiwa masih dikumpulkan dari desa-desa di dekat pusat gempa dan bahwa satu anak berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Pusat seismologi Nepal menetapkan gempa tersebut bermagnitudo 6,6. Sementara itu, Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) memperkirakan gempa memiliki magnitudo 5,6.

Gempa berpusat di sekitar 158 km timur laut Pilibhit, kota padat di permukiman Negara Bagian India, Uttar Pradesh, dengan kedalaman 10 km, kata EMSC.

Sejumlah media melansir bahwa gempa juga dirasakan di New Delhi dan di sejumlah daerah sekitar, yang berjarak kurang lebih 350 km dari distrik Doti.

Nepal masih dalam tahap rekonstruksi setelah dua gempa dahsyat pada 2015 menewaskan hampir 9.000 orang, meluluhlantakkan seluruh kota dan kuil berusia ratusan tahun serta menimbulkan beban hingga senilai 6 miliar dolar AS (sekitar Rp93 triliun) terhadap ekonomi. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI