Suara.com - Politikus senior yang juga seorang budayawan Eros Djarot memang dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri.
Kendati berpengalaman mendampingi awal sepak terjang politik Megawati yang kini moncer bersama PDI Perjuangan, Eros mengaku menyerah jika diminta dampingi Puan Maharani.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Eros Djarot dalam perbincangannya di kanal YouTube GBNTV.
"Ya menurut hitungan saya memang agak susah ya [menaikkan elektabilitas Puan]," ujar Eros Djarot.
Baca Juga: Dibanggakan Ganjar Pranowo, Gelar Doktor Honoris Causa Puan Maharani Malah Diroasting Warganet
Saat ditanya jika ditawari jadi campign manager atau tim sukses (timses) buat menigkatkan elektablitas Puan, Eros mengaku tak bisa menyanggupi.
"Saya akan jawab saya bukan tukang sulap, kenapa ada hal yang tak perlu dilakukan tapi enggak dilakukan kalau dia [Puan] pendekatan kulturnya lebih menonjol mungkin tidak akan seperti ini hasilya," kata Eros
"Banyak potret Puan sudah di mana-mana balihonya, tapi untuk tembus dua persen atau tiga pesen saja enggak tembus-tembus, itu kan harusnya sudah berpikir pasti ada kesalahan di situ jangan sampai dia maju memaksakan diri," tambahnya.
Berbeda dengan Puan, Eros menyebutkan bahwa Ganjar Pranowo lebih potensial jika diusung oleh PDI Perjuangan.
menurutnya, elektabilitas Ganjar yang tinggi membuat dia pas untuk mewakili PDIP di pemilihan presiden [pilpres] mendatang.
"Tidak direkayasa pun di mana-mana kalau ditanya siapa sih yang paling pas untuk maju mewakili PDIP kan hanya ada satu nama Ganjar, dan saya rasa mbak Mega tidak buta telinga dan pikirannya," imbuhnya lagi.
Hal ini yang pada akhirnya menurut Eros akan membuat Megawati memilih Gubernur Jawa Tengah itu untuk maju di Pilpres 2024. Bagi Eros, di masa akhir politik Megawati tak akan meninggalkan legacy kekalahan untuk PDIP.
"Enggak usah khawatir, saya kenal Mega lah winning is everything for her," kata Eros.
"Enggak mungkin mau [kalah] Mega."