Aktivis Greenpeace Dapat Intimidasi Di Probolinggo, Desmond DPR: Biasa, Kalau Tidak Ditekan Bukan Greenpeace Namanya

Rabu, 09 November 2022 | 12:56 WIB
Aktivis Greenpeace Dapat Intimidasi Di Probolinggo, Desmond DPR: Biasa, Kalau Tidak Ditekan Bukan Greenpeace Namanya
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa merespons intimidasi dan pengadangan yang dialami aktivis Greenpeace. Menurut Desmond apa yang dialami Greenpeace merupakan hal wajar.

Seperti sudah menjadi risiko aktvisi apabila dalam kampanyenya mereka justru mendapat perlawanan. Pun begitu yang dialami Greenpeace, di mana salah satu intimidasi menyasar kepada tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace.

"Iya biasa saja sebenarnya. Kalau Geenpeace tidak dikritik, tidak ditekan, itu bukan Greenpeace namanya. Negara manapun, ya," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Menurut Desmond menjadi wajar juga apabila kemudian Greenpeace mendapatkan imbauan dari masyarakat agar tidak melalukan aksi atau kampanye di Bali ketika pelaksanaan G20.

"Biasa karena saya juga berasal dari sana dulunya kan. Ya kalau Geeenpeace, Walhi, ya LSM-LSM itu ya pada saat dia protes negara di mana mereka protes dia resistensi, ya mereka gak protes lagi," kata Desmond.

Diketahui, Insiden intimidasi menyasar tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace. Mereka diadang oleh sekelompok orang dari beberapa organisasi masyarakat atau ormas yang mengaku sebagai perwakilan masyarakat Probolinggo.

Kelompok ormas tersebut mendatangi tim Greenpeace yang tengah singgah dalam perjalanan di Probolinggo, Jawa Timur. Mereka menyatakan menolak kegiatan bersepeda dan kegiatan kampanye Chasing the Shadow di Bali.

"Salah satu teman kami yang ikut dalam rombongan dipaksa membuat surat pernyataan dengan tanda tangan di atas materai agar tidak melanjutkan perjalanan, atau tidak melakukan kampanye apa pun selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali," kata Kepala Greenpeace, Leonard Simanjuntak dalam siaran persnya, Selasa (8/11/2022).

Leonard mengatakan, tim pesepeda sudah mengalami intimidasi sejak berada di Semarang, Jawa Tengah baik dari orang-orang tak dikenal maupun yang berseragam polisi. Sekitar tujuh orang yang mengaku polisi sempat mendatangi tim Greenpeace yang sedang on air di sebuah stasiun radio.

Baca Juga: Tim Pesepeda Chasing The Shadow Greenpeace Diintimidasi Kelompok Ormas Di Probolinggo, Dipaksa Bikin Surat Pernyataan

"Mereka menanyakan rencana aksi di Simpang Lima, Semarang, padahal Greenpeace tak berencana menggelar aksi di kawasan tersebut. Di Semarang, Greenpeace menggelar acara pameran foto, diskusi, dan pertunjukan musik di Gedung Oudetrap, Kota Lama," beber dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI