Dunia Hari Ini: Presiden Jokowi Sebut Ada Kemungkinan Presiden Putin Hadiri G-20 Secara Virtual

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 09 November 2022 | 11:41 WIB
Dunia Hari Ini: Presiden Jokowi Sebut Ada Kemungkinan Presiden Putin Hadiri G-20 Secara Virtual
Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke negara itu pada Kamis (30/6). [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Halo! Sudah sampai di hari Rabu, pertengahan minggu. Semoga kita semua sehat dan masih tetap semangat!

Berikut sejumlah informasi pilihan kami dari berbagai tempat di dunia yang terangkum dalam Dunia Hari Ini, edisi 9 November 2022.

Kita mulai dari tanah air. 

Menjelang perhelatan KTT G20 di Bali minggu depan, Presiden Joko Widodo mengatakan sudah menerima kabar dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terkait kehadiran kedua pemimpin negara yang tengah berseteru itu.

"Beberapa hari yang lalu saya sudah berbicara lewat telepon dengan Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy, beliau menyampaikan akan hadir kalau kondisinya memungkinkan," ujar Presiden kemarin.

Jokowi tidak menjelaskan situasi yang memungkinkan agar Putin dan Zelenskyy hadir secara langsung, namun ia mengatakan, keduanya akan hadir secara virtual jika situasinya tidak memungkinkan.

"Tetapi kalau ndak [memungkinkan], nanti misalnya seperti kemarin, Presiden Zelenskyy akan minta virtual," kata Presiden Jokowi kepada wartawan kemarin di Bali.

Sampai kemarin, menurut Presiden Jokowi, ada 17 kepala negara yang sudah memastikan kehadiran mereka di Bali 15 November mendatang, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. 

Mantan tentara Australia didekati China?

Menteri Pertahanan Australia  Richard Marles memerintahkan penyelidikan terkait dugaan mantan tentara Australia yang didekati untuk memberikan pelatihan militer di China.

Baca Juga: Jokowi Telepon Putin dan Volodymyr, Memastikan Apakah Bisa Hadir KTT G20 di Bali?

Bulan lalu Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sudah mengambil langkah segera untuk "mencegah dan menghukum" personel Inggris yang bekerja untuk militer China menyusul adanya laporan belasan pilot militer dibayar untuk menjadi instruktur militer di China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI