"Karena itu, Prabowo jangan berharap mendapat dukungan dari relawan Jokowi. Prabowo harus berjuang tanpa Jokowi untuk memenangkan Pilpres," pungkas Jamiluddin.
Endorse Prabowo Cuma 'Harapan Kosong'
![Menhan Prabowo Subianto memuji kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10). [Dok. DPP Partai Gerindra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/29/18879-prabowo-subianto-puji-jokowi.jpg)
Pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif memiliki pandangan yang kurang lebih serupa dengan yang disampaikan Jamiluddin Ritonga. Ikhwan menilai pernyataan dukungan Jokowi adalah dalam konteks sebagai menteri alih-alih untuk keperluan Pilpres 2024.
"Pak Prabowo jangan geer dulu. Soal endorse politik untuk maju di Pilpres 2024, (Jokowi) juga pernah dilayangkan kepada sejumlah menteri seperti Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar. Jadi, keduanya berpotensi untuk melanjutkan legacy Jokowi di 2024," ujar Ikhwan di Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Ia menilai Jokowi sedang menikmati perannya di dua panggung politik, yakni depan dan belakang. Pasalnya saat ini para tokoh berlomba-lomba untuk kecipratan Jokowi Effect.
"Dari depan Jokowi memang memberikan dukungan kepada menteri yang membantunya. Sebaliknya dari belakang, Jokowi sedang mempersiapkan dukungan penuh keapda partai politiknya, PDIP, baik itu Puan ataupun Ganjar Pranowo," pungkas Ikhwan.