Dear Prabowo, Pengamat Sebut Jokowi Cuma Bergurau Soal Jatah Pilpres 2024: Sulit Dibayangkan...

Agatha Vidya Nariswari | Elvariza Opita
Dear Prabowo, Pengamat Sebut Jokowi Cuma Bergurau Soal Jatah Pilpres 2024: Sulit Dibayangkan...
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo pada Rabu (2/11/2022). [Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengingatkan Prabowo bahwa 'dukungan' serupa juga pernah disampaikan Jokowi kepada Airlangga Hartarto di HUT Golkar.

Suara.com - Presiden Joko Widodo membuat dunia politik Indonesia semakin dinamis dengan dugaan dukungannya terhadap Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden 2024.

Kali ini Jokowi menyebut Pilpres 2024 adalah jatahnya Prabowo setelah mengungkit kekalahan sang Menteri Pertahanan di Pilpres 2019 lalu.

Namun, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mempunyai pandangan berbeda. Terang-terangan Jamiluddin menyebut pernyataan Jokowi tidak serta-merta menunjukkan restu atau dukungan.

Pasalnya Jamiluddin menyebut pernyataan yang sama juga disampaikan Jokowi kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ketika menghadiri HUT Golkar ke-58.

Baca Juga: UGM Buka Pintu: Siap Ungkap Data Akademik Jokowi Jika...

"Pernyataan Jokowi itu tidak serta sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo. Sebab, pernyataan senada juga disampaikan Jokowi kepada Airlangga Hartarto saat ulang tahun Golkar," ujar Jamiluddin, dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Selasa (9/11/2022).

Jokowi dan Airlangga Hartarto (Youtube/ tvOneNews).
Jokowi dan Airlangga Hartarto (Youtube/ tvOneNews).

Justru Jamiluddin meyakini Jokowi pada akhirnya akan tetap memberi dukungan untuk bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan.

"Sulit dibayangkan Jokowi akan memberi dukungan capres secara terbuka kepada seorang kandidat yang bukan kader PDIP," tegas Jamiluddin.

Namun dukungan ini juga baru akan diberikan setelah ada restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif memilih sosok penerima tiket pencapresan.

Jamiluddin menilai Jokowi juga mempertimbangkan kemungkinan disanksi jika nekat membicarakan soal capres secara terbuka, apalagi karena hanya berstatus sebagai kader partai.

Baca Juga: Forkompinda Jatim Sowan Jokowi di Solo: Ada Apa?

"Jadi, pernyataan Jokowi itu hanya gurauan semata. Jokowi hanya ingin menegaskan Prabowo punya peluang untuk menang dalam Pilpres 2024. Sebab ia sudah tiga kali mengikuti Pilpres," kata Jamiluddin melanjutkan.