Panas Anak Buah Megawati Gegara Ucapan 'Kubu' Dari Mulut Elite Demokrat: Jangan Coba Pecah Belah PDIP!

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 09 November 2022 | 11:19 WIB
Panas Anak Buah Megawati Gegara Ucapan 'Kubu' Dari Mulut Elite Demokrat: Jangan Coba Pecah Belah PDIP!
Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilu 2024 masih setahun lebih, tapi tensi politik di tingkat elite partai makin memanas saja. Terkini anak buah Megawati Soekarnoputri yakni Ketua DPP PDIP Said Abdullah 'panas kuping' gegara ucapan elite Partai Demokrat yakni Ketua Bappilu Andi Arief.

Mulanya, Andi Arief menyebut jika PDIP kubu Hasto Kristiyanto sombong lantaran dianggapnya enggap berkomunikasi dengan Partai Demokrat.

Ucapan Andi Arief inilah memantik kegeraman Said Abdullah. Ia sampai mewanti-wanti agar Andi Arief untuk tidak coba-coba memecah belah PDIP.

"Di PDIP tak ada kubu. Itu saya pastikan. Andi Arief jangan coba-coba memecah belah PDIP, seakan-akan di PDIP ada kubu-kubuan," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Jamin PKS Tahan Banting Godaan Parpol Lain, NasDem Klaim Koalisi Makin Mesra: Kami Jatuh Cinta Bukan karena Kawin Paksa

Menurutnya, jangan sampai kemudian Andi menyamakan apa yang terjadi di internal Demokrat dengan PDIP. Ia tegas menyatakan di PDIP tak ada faksi-faksi.

"Itu salah alamat," ucapnya.

Sebaliknya, Said menyebut, selama ini PDIP lancar berkomunikasi dengan Demokrat. Terlebih Said sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI menjalin komunikasi baik dengan Ketua Fraksi Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

"Ya saya komunikasi dengan pak Ibas. Saya Ketua Banggar, pak Ibas wakil ketua Banggar. Masa tidak berkomunikasi. Andi Arief yang salah alamat," imbuh dia.

Sebut PDIP Kubu Hasto Aliran Sombong

Baca Juga: Koalisi Pendukung Anies Bantah Retak Dengan PKS, Demokrat: Kami Solid Semua, Cakap-cakap Terus

Politikus Partai Demokrat Andi Arief diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/5/2022), sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Politikus Partai Demokrat Andi Arief diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/5/2022), sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menyinggung soal komunikasi PDIP. Terutama kubu Hasto Kristiyanto yang dinilai sombong lantaran enggan menjalin komunikasi dengan Demokrat.

Hal itu disampaikan Andi menanggapi soal Golkar yang membuka peluang untuk mengajak Demokrat bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurutnya, Golkar dan Demokrat memang bersahabat menjalin komunikasi sejak lama.

Namun kekinian menurutnya jalan masing-masing partai sudah berbeda.

Andi menyatakan pada prinsipnya Golkar, PAN, PPP, NasDem, PKS, hingga Gerindra mau membuka komunikasi dengan Demokrat. Namun ia menyinggung ada sebagian pihak PDIP menutup diri dengan partainya.

"Pada prinsipya partai Golkar, PAN, PPP, NasDem, PKS, Gerindra, ini partai yang tidak sombong, partai yang mau berkomuikasi. Hanya PDI, PDIP pun sebagian besar mau berkomunikasi dengan PD. Hanya kubu Pak Hasto yang tidak mau berkomuniaksi yang aliran sombong," kata Andi kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Kendati begitu, lanjut Andi Arief, soal menjalin komunikasi menjadi hak masing-masing partai.

"Ya saya kira itu hak dari PDIP. Tapi paling tidak koalisi perubahan dan KIB ini partai yang koalisi pak Prabowo partai yang mau komuniiasi," ujarnya.

Dia juga menyebut jika partai-partai yang sudah menjalin komunikasi untuk koalisi kekinian sudah sadar bahwa membangun bangsa tak bisa sendirian.

"Sama-sama sadar bahwa bangun negara ini tidak bisa sendirian, harus bareng-bareng dan partai memiliki kedaulatan," ujar Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI