Suara.com - Brigadir J dituduh melakukan pelecehan seksual kepada sang istri atasannya, Putri Candrawathi. Namun, banyak pakar yang sudah menyampaikan bahwa profil Putri tidak sesuai dengan korban pelecehan seksual.
Kuasa Hukum Brigadir J Martis Lukas Simanjuntak pun turut membantah tudingan pelecehan tersebut. Pasalnya, Martin melihat Brigadir J sudah menganggap sosok Putri sebagai ibunya sendiri.
"Intinya ya, kalau saya tafsirkan si Yosua ini menganggap Putri ini sebagai ibunya," kata Martin Lukas Simanjuntak dikutip Suara.com dari kanal YouTube metrotvnews, Selasa (08/11/2022).
Oleh karena itu, Martin menganggap Brigadir J tak pernah sekalipun melecehkan sang istri jenderal bintang dua. Martin lalu menyampaikan soal banyaknya pakar maupun ahli yang memamparkan hal tersebut.
Baca Juga: Adzan Romer Eks Ajudan Sambo Ungkap Bunyi Tembakan saat Yosua Dieksekusi di Duren Tiga: Dum Dum Dum!
"Sudah banyak ahli yang mengatakan hal tersebut, dan sesuai dengan apa yang saya sampaikan," jelas Martin.
Dia pun menyebut satu persatu ahli yang curiga dan menjelaskan bahwa Putri tidaklah seperti korban, justru ada yang menduganya sebagai pelaku.
"Semuanya satu pemikiran sama saya, bahwa profil bu Putri itu tidak sesuai dengan kualifikasi korban kekerasan seksual," terang kuasa hukum Brigadir J itu.
"Nah kalau tidak sesuai dengan profil korban berarti apa, diduga jangan-jangan sebagai pelaku," lanjutnya menambahkan.
Ironis! Brigadir J Ikut Persiapkan Kejutan Anniversary Sambo-Putri, Belikan Kue dan Tumpeng Dua Hari Sebelum Dibunuh
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut sempat ikut andil dalam mempersiapkan kejutan ulang tahun pernikahan atau anniversary Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal ini dinyatakan oleh ajudan Ferdy Sambo lainnya, yakni Deden Miftahul Haq saat bersaksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Dua hari sebelum pembunuhan yakni pada 6 Juli 2022, Deden menyebutkan bahwa dia diajak Brigadir J untuk mengambil kue dan tumpeng anniversary atasan mereka itu.
Deden kemudian menyanggupi ajakan Brigadir J, namun setelah salat maghirb. Keduanya menurut Deden pergi ke tempat pembuatan nasi tumpeng dan toko kue.
Deden menyebutkan bahwa Brigadir J tak meminta untuk langsung turun ke rumah dan menunggu pukul 00.00 dini hari untuk memberikan kejutan hari ulang tahun pernikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Saya standby di mobil, kata almarhum nanti mendekati waktu 00 dini hari baru dikeluarkan [kue dan tumpeng] gitu untuk surprise hari pernikahan bapak dan ibu," kata Deden.
"Kemudan jam 00.00 saya menurunkan kue itu bersama kalau enggak salah bersama bang Ricky kemudian saya simpan di meja makan kemudian untuk nasi tumpeng dibawa oleh almarhum Yosua sama Richard," tambahnya.