"Reza tiga kali diperiksa, Reza bilang digeledah, saudara kemarin katakan tidak geledah cuma pegang aja. Tapi Reza bilang saya digeledah apakah saya bawa senpi atau tidak," timpal hakim.
"Siap. Saya tidak menggeledah. Saya dengar keterangan Reza, saya nggak geledah sama sekali. Saya hanya katakan kalau pakai pakaian preman itu tidak pas ke Biro Provos. Saya katakan yang sebenarnya, tidak ada penggeledahan sama sekali," ujar Daden.
Hakim Wahyu kemudian menegur Daden agar berkata jujur dalam persidangan. Hakim tampak merasa ragu terharap kesaksian yang disampaikan Daden.
"Kalau kami simpulkan saudara sudah tahu kalau Yosua meninggal saat telepon Reza. Mana yang benar? Saudara sudah disumpah!" tutur hakim.
"Siap saya berkata jujur yang mulia," kata Daden.
Cerita Daden soal Yosua Minta Cari Pacar
Dalam sidang, Daden sempat jika Brigadir Yosua sempat merasa jenuh bekerja sebagai ajudan Ferdy Sambo.
Momen itu disebut Daden terjadi pada tanggal 6 Juli 2022 di Magelang, tepat dua hari sebelum Yosua meregang nyawa di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Saat itu, Daden dan Yosua sedang mengambil kue untuk merayakan ulang tahun pernikahan Sambo dan Putri pada 7 Juli 2022. Dalam perjalanan menggunakan mobil, Yosua mengaku jenuh dengan pekerjaannya saat itu.
![Tiga eks ajudan Ferdy Sambo menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan terdakwa Bharada E di PN Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022). [Suara.com/Rakha Arlyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/31/12255-eks-ajudan-ferdy-sambo-di-sidang-bharada-e.jpg)
"Di perjalanan kita bincang-bincang. Kalau tidak salah seperti ini 'Lek kau punya rasa jenuh nggak?'. Saya nggak terlalu gubris. Kemudian, seperempat jalan 'Ada nggak sih rasa jenuh?' Kalau tidak salah saya jawab, 'Kalau namanya bekerja pasti ada rasa jenuh.' Cuma saat itu saya sampaikan harus pintar menyiasatinya," ujar Daden dalam persidangan.