CEK FAKTA: Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto Presiden Kedua RI, Benarkah?

Selasa, 08 November 2022 | 14:07 WIB
CEK FAKTA: Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto Presiden Kedua RI, Benarkah?
Unggahan yang mengklaim almarhum Soeharto dapat gelar dari Jokowi. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Faktanya, Jokowi memberikan gelar tersebut bukanlah kepada Jenderal TNI Soeharto, melainkan kepada dr Soeharto selaku dokter pribadi Presiden Soekarno.

Hal tersebut dikarenakan dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dilansir dari artikel berjudul “Presiden Jokowi Tetapkan 5 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Daftar Namanya” yang dimuat di situs nkripost[dot]com yang disertakan di sumber klaim, Presiden Jokowi memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh di Indonesia. Ada Soeharto hingga Raden Rubini.

Sebagai informasi, dr Soeharto memiliki nama lengkap Soeharto Sastrosoeyoso.

Sosoknya lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.

Alasan pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang dipilih berdasarkan usulan masyarakat yang dinilai telah ikut berjasa dalam perjuangan mendirikan NKRI.

Hal itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11). Mahfud menjelaskan kelima tokoh itu telah melalui sejumlah proses seleksi.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar yang diunggah soal klaim Jokowi memberikan anugerah gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto adalah keliru.

Baca Juga: Alasan Presiden Jokowi Depak Anies Baswedan Sebagai Menteri Pendidikan Dibongkar Sosok Ini, Ternyata...

Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI