Penasihat Keamanan AS: Komunikasi dengan Rusia Tetap Berjalan

Diana Mariska Suara.Com
Selasa, 08 November 2022 | 12:34 WIB
Penasihat Keamanan AS: Komunikasi dengan Rusia Tetap Berjalan
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, mengatakan saluran komunikasi antara Washington dan Moskow tetap terbuka walau perang di Ukraina masih berlanjut.

Seperti diberitakan BBC, dalam keterangan pada Senin (7/11), Sullivan mengonfirmasi bahwa AS dan Rusia masih melanjutkan komunikasi, karena pemerintah AS menilai penting bagi negara itu untuk menjaga kontak dengan negara yang kini dipimpin Vladimir Putin.

Meski demikian, ia memastikan bahwa para pejabat tinggi AS memiliki pemahaman yang jelas “mengenai siapa yang [mereka] hadapi”.

Sebelumnya, The Wall Street Journal mengabarkan bahwa Sullivan telah menggelar diskusi rahasia dengan Rusia guna mencegah eskalasi nuklir di Ukraina. Ia disebutkan berbicara dengan sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, dan ahli kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov.

Para perwakilan negara itu disebut membahas upaya antisipasi risiko nuklir tetapi belum memulai negosiasi terkait isu tersebut.

Meski tidak secara langsung mengonfirmasi adanya diskusi tertutup itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menegaskan bahwa AS tetap memiliki hak untuk memulai pembicaraan dengan Rusia.

Pada bulan lalu, Sullivan mengeluarkan peringatan terkait ancaman penggunaan nuklir di Perang Ukraina. Ia menyebut Rusia akan mengahadapi “konsekuensi yang fatal” jika memutuskan menggunakan nuklir dalam perang.

Kekhawatiran mengenai penggunaan senjata nuklir oleh Rusia telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Banyak pihak memprediksi pilihan tersebut mungkin saja sedang dipertimbangkan oleh Moskow dalam upayanya mempertahankan empat wilayah di Ukraina bagian timur dan selatan yang dicaplok melalui sebuah “referendum”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI