Masih Harus Beli Jet Tempur dari Negara Lain, Prabowo: Saya Yakin Kita Bisa Produksi Sendiri Beberapa Tahun Lagi

Selasa, 08 November 2022 | 12:16 WIB
Masih Harus Beli Jet Tempur dari Negara Lain, Prabowo: Saya Yakin Kita Bisa Produksi Sendiri Beberapa Tahun Lagi
Menhan Prabowo Subianto yakin kalau Indonesia bisa memproduksi pesawat tempur canggih beberapa tahun ke depan. (tangkap layar/Airmen TV Dispenau)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yakin kalau Indonesia bisa memproduksi pesawat tempur canggih beberapa tahun ke depan. Saat ini pihaknya masih mencoba untuk membangun kemampuan untuk dapat mewujudkannya.

"Saya yakin berapa tahun lagi kita akan memiliki pesawat-pesawat tempur yang cukup canggih produksi bangsa kita sendiri," kata Prabowo saat berpidato pada acara Seminar Nasional Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan yang disiarkan oleh Airmen TV Dispenau pada Selasa (8/11/2022).

Sejauh ini Indonesia masih harus membeli jet tempur dari negara lain. Dari tangan Prabowo, Indonesia bersepakat membeli 6 dari 42 jet tempur Dassault Rafale dari Prancis.

Kesepakatan yang dilakukan Indonesia dengan Prancis itu bernilai Rp116,19 triliun. Selain itu, Indonesia juga disebut telah memesan 36 pesawat jet tempur F-15EX dari Amerika Serikat. Nilai dari 36 pesawat jet itu mencapai USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 199 triliun.

Baca Juga: Cara Startup Pemula Bertahan di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Meski demikian, Prabowo menegaskan kalau Indonesia juga tengah berusaha untuk bisa memproduksi jet tempur sendiri.

"Rafale kita kejar, F15 mungkin kita kejar, tapi sementara kita akan pacu kemampuan kita membuat pesawat-pesawat kita sendiri," ujarnya.

Prabowo juga tidak menutup kemungkinan akan kembali melanjutkan proyek jet tempur KFX/IFX antara Indonesia dengan Korea Selatan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, proyek itu sempat terhambat karena Indonesia menunggak biaya.

Untuk menjalankan proyek itu, Indonesia harus menanggung beban pembiayaan sebesar Rp 20,3 triliun. Indonesia sendiri disebut masih menunggak Rp 7,1 triliun.

Kata Prabowo, kalau semisal proyek itu bisa dilanjutkan kembali, mungkin Indonesia tidak terlalu boros dalam anggarannya. Karena kalau dihitung pengeluarannya untuk KFX-IFX itu sekitar USD 60 juta atau setengah dari harga jet tempur Dassault Rafale.

Baca Juga: Jelang Pilres 2024, Jokowi Dua Kali Kasih Kode Keras Dukung Prabowo

"Dengan anggaran Rafale yang mungkin kita harus keluarkan USD 5-6 miliar kita bisaa dapat 2 kali lipat jumlahnya IFX nanti dan insinyur-insinyur kita akan bekerja, ahli teknik, mekanik kita akan bekerja," ujarnya.

"Jadi strategi kita tetap mengejar yang canggih sambil membangun kemampuan kita dan melengkapi dengan teknologi-teknologi yang lain."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI