Tata Cara Sholat Gerhana 8 November 2022 Sesuai Arahan Kemenag

Senin, 07 November 2022 | 15:33 WIB
Tata Cara Sholat Gerhana 8 November 2022 Sesuai Arahan Kemenag
Tata Cara Sholat Gerhana 8 November 2022 Sesuai Arahan Kemenag (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah tahu belum, kalau fenomena gerhana bulan total diprediksi akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 8 November 2022. Di hari itu, seluruh umat Muslim dianjurkan mendirikan sholat gerhana bulan. Seperti apa tata cara sholat gerhana bulan 8 November 2022 sesuai arahan Kementerian Agama?

Dikutip dari laman Instagram @lapan_ri, puncak gerhana bulan total ini dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB / 19.00 WITA / 20.00 WIT. Fenomena gerhana bulan total ini berdurasi selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Seluruh umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana. Dirjen Kemenag, Kamaruddin Amin menyebutkan bahwa instruksi sholat gerhana telah disebarkan kepada Kanwil di masing-masing wilayah Indonesia, di mana pelaksaan sholat gerhana dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

Lantas, bagaimana tata cara sholat gerhana 8 November 2022 sesuai arahan Kemenag? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Tata Cara Sholat Gerhana 8 November 2022 Sesuai Arahan Kemenag

Sebelum melaksanakan sholat khusuf atau gerhana, ada baiknya untuk melafalkan niat terlebih dahulu seperti di bawah ini.

Niat sholat gerhana: "Ushalli sunnatal khusuf rak‘ataini imaman/makmuman lillahi ta‘ala" yang artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT".

Berikut ini adalah tata cara sholat gerhana 8 November 2022 sesuai arahan Kemenag selengkapnya:

1. Berniat sholat gerhana di dalam hati

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, lalu membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya, lalu bangkit dari ruku’ (i'tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd

5. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang, di mana berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama

6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang sebelumnya

7. Lalu bangkit dari ruku’ (i'tidal), dan kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

8. Setelah itu, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya, hingga diakhiri dengan salam.

Selain melaksanakan sholat gerhana, Kemenag juga memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat muslim di Indonesia untuk memperbanyakan dzikir, istigfarm sedekah, dan melaksanakan amalan lainnya.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI