Museum Massachusetts Kembalikan 150 Artefak ke Suku Sioux

Diana Mariska Suara.Com
Senin, 07 November 2022 | 15:01 WIB
Museum Massachusetts Kembalikan 150 Artefak ke Suku Sioux
Potret kehidupan Suku Sioux di Amerika (Unsplash) / Boston Public Library
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah museum di Massachusetts, Amerika Serikat, mengembalikan sekitar 150 artefak ke Suku Lakota Sioux, setelah menyimpannya selama lebih dari satu abad.

ABC News mengabarkan bahwa dalam prosesi pengembalian itu, anggota Suku Oglala Sioux dan Suku Cheyenne River Sioux melakukan perjalanan dari South Dakota untuk menerima senjata, pipa, moccasin atau sepatu, dan pakaian, serta barang lainnya yang diduga memiliki hubungan langsung dengan Pembantaian Wounded Knee yang terjadi pada tahun 1890.

Benda-benda tersebut selama ini disimpan oleh Founders Museum di Barre, Massachusetts.

Upacara penyerahan dilaksanakan pada Sabtu (5/11) di dalam ruangan gim salah satu sekolah dasar di daerah itu, yang mencakup pembacaan doa oleh perwakilan dari Suku Lakota. Artefak-artefak itu rencananya akan diserahkan secara resmi dalam sebuah upacara tertutup.

"Sejak Pembantaian Wounded Knee terjadi, genosida telah ditanamkan dalam darah kami," kata Surrounded Bear (20) yang melakukan perjalanan ke Barre dari Reservasi Pine Ridge. “Dan membawa pulang artefak-artefak ini merupakan langkah menuju penyembuhan. Sebuah langkah ke arah yang benar.”

Sementara itu, penyerahan pada akhir minggu lalu menjadi puncak dari upaya repatriasi yang telah dilakukan selama puluhan tahun.

“Merupakan hal yang penting bagi saya untuk mengembalikan artefak-artefak tersebut,” kata Ann Meilus, presiden dewan di Founders Museum. “Saya pikir museum ini akan dikenang karena berada di sisi sejarah yang benar dengan mengembalikan benda-benda ini.”

Benda-benda yang dikembalikan dalam kesempatan ini hanyalah sebagian kecil dari sekitar 870.000 artefak milik penduduk asli benua AS yang dimiliki oleh perguruan tinggi, museum, dan bahkan badan pemerintah federal.

Menurut undang-undang terkait perlindungan dan pengembalian artefak penduduk asli (NAGPRA) yang berlaku di AS, benda-benda ini seharusnya dikembalikan ke masing-masing suku.

Pejabat museum berdalih bahwa sebagai lembaga swasta yang tidak menerima dana federal, mereka tidak tunduk pada NAGPRA. Namun, mengembalikan barang-barang koleksi yang merupakan milik suku-suku asli merupakan sebuah hal yang benar untuk dilakukan.

Lebih dari 200 pria, wanita, anak-anak, dan orang tua terbunuh dalam Pembantaian Wounded Knee tahun 1890 di Reservasi Pine Ridge. Sekitar satu abad kemudian, Kongres telah mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada Suku Sioux atas salah satu pembantaian penduduk asli Amerika terburuk di negara itu.

Sementara itu, semua benda yang dikembalikan ke Suku Sioux telah diautentikasi oleh beberapa ahli, termasuk para pakar suku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI