Suara.com - Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea, menilai ada dua nama tokoh yang mendapatkan restu istimewa dari Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dua nama tersebut, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Andi saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Kabar Petang yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Senin (7/11/22).
"Yang pasti kalau kita lihat pada gesture mengenai bahasa tubuh presiden, ada dua nama yang memang mendapatkan gesture istimewa, yaitu Pak Prabowo dan Pak Ganjar Pranowo," kata Andi seperti dikutip melalui unggahan kanal YouTube tvOneNews.
Baca Juga: Pengamat: Ada Dugaan Selama Ini KIB Bentukan Istana untuk Jadi Perahu Ganjar
Di antara nama-nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon presiden dalam pesta demokrasi mendatang, Andi menyebut jika Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo selalu berada di posisi teratas sebagai calon presiden.
"Dua nama yang selalu berada di posisi teratas di capres, Pak Prabowo dan Pak Ganjar," lanjut Andi.
Sementara itu, untuk posisi calon wakil presiden, ada beberapa nama yang ia prediksi bakal dicalonkan sebagai calon wakil presiden.
Beberapa nama tersebut meliputi Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil, dan Menko Polhukam Mahfud MD.
"Lalu ada beberapa nama di cawapres, memuat Pak Erick Thohoir, Airlangga, Ridwan Kamil, dan Pak Mahfud," ujar Andi.
Baca Juga: Hindari Pakai Fasilitas Negara untuk Kampanye, Bawaslu Bakal Awasi Ketat Menteri yang Nyapres
Bicara soal calon presiden yang akan diajukan oleh PDI Perjuangan. Andi menjelaskan bahwa keputusan tersebut tengah ditunggu-tunggu oleh khalayak.
Meskipun Ganjar dinilai merupakan sosok yang paling potensial, tapi pihaknya akan mengikuti keputusan dari PDI Perjuangan.
"Tetapi memang kalau dari sesama kader PDI Perjuangan, semua khalayak juga mengerti bahwa kalau partai sudah memutuskan semuanya harus ikut keputusan partai dan juga memang Pak Jokowi sedang menantikan keputusan PDI Perjuangan," katanya.