Ismail Bolong Ungkap 'Borok' Petinggi Polri, Anggota DPR: Serapat-rapatnya Bangkai Ditutup, Baunya Tercium Juga.

Senin, 07 November 2022 | 14:18 WIB
Ismail Bolong Ungkap 'Borok' Petinggi Polri, Anggota DPR: Serapat-rapatnya Bangkai Ditutup, Baunya Tercium Juga.
Ismail Bolong Ungkap 'Borok' Petinggi Polri, Anggota DPR: Serapat-rapatnya Bangkai Ditutup, Baunya Tercium Juga. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Santoso menilai bukan tidak mungkin pengakuan Ismail Bolong merupakan bagian dari kotak pandora di tubuh Polri yang selama ini tertutup.

Kotak pandora perlahan mulai terbuka imbas kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo dan beberapa anggota polisi dari berbagai pangkat dan jabatan.

"Dengan adanya kasus Ferdy Sambo seperti terbukanya kotak pandora yang selama ini terkubur dengan rapi. Seperti peribahasa bahwa serapat-rapatnya bangkai ditutup baunya akan tercium juga," kata Santoso kepada wartawan, Senin (7/11/2022).

"Babak demi babak perilaku menyimpang oknum anggota Polri mulai dari yang paling bawah sampai dengan pati mulai terkuak," kata Santoso.

Tangkapan layar Ismail Bolong di dalam video. [KlikKaltim.com]
Tangkapan layar Ismail Bolong di dalam video. [KlikKaltim.com]

Santoso mengatakan kemunculan video pengakuan dari Ismail Bolong jangan hanya dilihat bahwa telah terjadi persaingan di internal Polri, namun harus melihat pokok dari persoalan. Di mana Santoso menilai pokok persoalan ialah akibat banyaknya perilaku anggota Polri yang hedonis dengan hidup mewah san menggunakan barang-barang branded

"Yang jika di-equivalance dengan penghasilan yang didapat tidak sesuai dengan gaya hidupnya," kata Santoso.

Santoso mengatakan gaya hidup memang urusan pribadi, namun jangan lupa sebagai aparat penegak hukum anggota Polri harus menunjukan perilakunya sesuai dengan jabatan dan penghasilan yang diberikan negara kepadanya.

"Sebagai bhayangkara negara dan aparat penegak hukum jika sudah tidak mengindahkan etika dan teladan lantas kepada siapa pengabdian itu diberikan dan hukum ditegakkan?" kata Santoso.

"Dengang makin banyaknya episode dalam tubuh Polri mulai dari peristiwa Ferdy Sambo, 303, Stadion Kanjuruhan, Teddy Minahasa dan Ismail Bolong, apakah rakyat akan menyaksikan lagi peristiwa penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum Polri?" sambung Santoso.

Baca Juga: Buntut Ismail Bolong Ungkap Setoran Duit, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Akhirnya Dilaporkan ke Propam Polri

Kapolri Harus Turun Tangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI