Dicap Pengamat Sebagai Partai 'Kanan', PPP Dukung Ganjar karena Tersandera?

Senin, 07 November 2022 | 14:16 WIB
Dicap Pengamat Sebagai Partai 'Kanan', PPP Dukung Ganjar karena Tersandera?
Refly Harun ikut menghadiri aksi 411 massa pendukung Rizieq Shihab yang menuntut Presiden Jokowi mundur. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik sekaligus ahli hukum tata negara Refly Harun menyoroti salah satu partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurutnya, PPP memiliki DNA partai yang mendukung sosok ekstrim kanan sehingga aneh jika pada Pilpres 2024 mendatang, PPP justru malah mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Hal ini lantaran Ganjar dinilai sebagai sosok pemimpin yang cenderung menganut ekstrim kiri. Refly menerangkan jika sosok yang pas didukung oleh PPP adalah Anies Baswedan.

"Aneh kalau PPP kemudian ingin mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden,"ujar Refly seperti dikutip melalui unggahan di kanal YouTube-nya pada Senin (7/11/22).

Baca Juga: Jika Ganjar Didepak PDIP, KIB Siap Menampung? Pengamat: Indikasi Makin Kuat

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

"Kenapa begitu, karena sederhana bahwa DNA PPP pastilah ke arah pemimpin yang cenderung kanan. Nah, kalau kita bicara tentang presepsi kanan ya tentu bukan Ganjar, tetapi Anies Baswedan," lanjut Refly.

Dalam pernyataannya, Refly lantas menyinggung mengenai elite PPP yang getol mendukung Ganjar sebagai capres dalam pesta demokrasi mendatang. Menurutnya hal tersebut karena PPP telah tersandera.

"Misalnya, Suharso Monoarfa kenapa bertahan di KIB, karena masih menjadi menteri di Kabinet Jokowi," tutur Refly.

Refly bahkan menilai jika tiga partai yang tergabung dalam KIB, yaitu Golkar, PAN, dan PPP telah disandera agar tidak bisa mendukung sosok yang tidak sejalan dengan Jokowi.

"Di sini ada nuansa untuk menyandera tiga pimpinan partai politik, yaitu Golkar, PAN, dan PPP yang dianggap barangkali partai-partai ini potensial untuk gabung ke Anies Baswedan," terangnya.

Baca Juga: Politikus Demokrat: Kami Yakin Nanti Pada Ujung-ujungnya Anies-AHY

Di akhir dialognya, Refly kembali menyinggung soal ideologis yang dianut oleh PPP serta PAN. Kedua partai yang dikenal dengan partai yang menganut ideologis ke arah 'kanan' ini tampaknya telah terbelenggu dan tidak bisa lepas dari orbit istana.

"PAN dan PPP secara ideologis seharusnya ke arah kanan, tetapi mereka sudah terbelenggu sepertinya sehingga mereka tidak lepas dari orbit istana," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI