Suara.com - Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan domestik di Tanzania jatuh ke Danau Victoria dan menewaskan 19 orang.
Berdasarkan laporan Euronews, kecelekaan pesawat itu terjadi pada Minggu (6/11) pagi waktu setempat, dan Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengonfirmasi bahwa 19 orang meninggal dunia dalam kejadian itu, setelah laporan sebelumnya menyebut jumlah korban jiwa sebanyak tiga orang.
Cuaca buruk yang terjadi sesaat sebelum pesawat itu mendarat di kota Bukoba diduga menjadi penyebab utama jatuhnya pesawat.
Sementara itu, polisi mengatakan upaya penyelamatan masih berlangsung.
"Kami telah berhasil menyelamatkan cukup banyak orang," kata komandan polisi di provinsi Kagera, William Mwampaghale. “Ketika berada di ketinggian sekitar 100 meter, pesawat mengalami masalah dan menghadapi cuaca buruk. Saat itu hujan, dan pesawat jatuh ke air.”
Sebanyak 43 penumpang dan awak diyakini berada di dalam pesawat ATR 42-500 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan swasta terbesar di Tanzania, Precision Air.
Pihak berwenang setempat mengatakan 26 dari 43 orang di dalam penerbangan Precision Air dari kota Dar es Salaam telah berhasil diselamatkan.
Meski demikian, belum ada konfirmasi mengenai adanya korban yang meninggal dunia ketika menerima perawatan di rumah sakit.
Precision Air telah merilis pernyataan yang mengkonfirmasi kecelakaan itu.
"Tim investigasi yang terdiri dari staf teknis Precision Air dan TAA [Otoritas Bandara Tanzania] juga telah diturunkan untuk bergabung dengan tim evakauasi di lapangan," kata maskapai itu.
"Precision Air memahami kekhawatiran terkait informasi yang terkonfirmasi dan akan melakukan yang terbaik untuk merilis lebih banyak detail.”
"Update berikutnya akan diberikan segera setelah kami menerima lebih banyak informasi dari lokasi kecelakaan."
Sementara itu, Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, menyampaikan rasa duka citanya melalui sebuah post di Twitter.
"Dengan kesedihan mandalam, saya telah menerima berita tentang kecelakaan yang melibatkan pesawat Precision Air," cuitnya. “Mari kita tenang di saat tim penyelamat melanjutkan misi penyelamatan, sambil berdoa kepada Tuhan untuk membantu kita.”