Sudah Tewas Ditembak, Brigadir J Tak Langsung Dibawa ke Kamar Jenazah RS Polri Tapi Masuk IGD

Senin, 07 November 2022 | 11:17 WIB
Sudah Tewas Ditembak, Brigadir J Tak Langsung Dibawa ke Kamar Jenazah RS Polri Tapi Masuk IGD
Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir mobil ambulans pembawa jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ke RS Polri Kramat Jati mengatakan jenazah Brigadir J sempat dibawa ke IGD. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir mobil ambulans pembawa jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sempat mengaku bingung. Sebab, Brigadir J atau Yosua yang sudah tewas ditembak polisi suruhan Ferdy Sambo sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat atau IGD.

Ramadhan mengatakan setiba di RS Polri, jenazah Yosua tidak langsung dibawa ke kamar jenazah. Melainkan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat atau IGD.

"Saat itu nggak langsung dibawa ke kamar jenazah dibawa ke IGD. Saya tanya pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu? Katanya saya juga nggak tau mas. Saya ikuti arahan," kata Ramadhan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Hal ini disampaikan Ramadhan dalam sidang kasus pembunuhan berencana Yosua dengan terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

Baca Juga: Saatnya Bongkar-bongkaran, Kasus Mafia Tambang Batu Bara di Kaltim Pernah Ditangani Divisi Propam Pimpinan Ferdy Sambo

Dalam sidang kali ini JPU juga memutar bukti video mobil ambulan yang membawa jenazah Brigadir J dikawal oleh kendaraan Provos Divisi Propam Polri.

Mobil ambulans yang dikemudikan Ahmad Syahrul Ramadhan membawa jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dikawal provos/ (Suara.com/Yasir)
Mobil ambulans yang dikemudikan Ahmad Syahrul Ramadhan membawa jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dikawal provos/ (Suara.com/Yasir)

Dalam kesaksiannya, Ramadhan juga mengaku ada anggota Polri yang turut mendampinginya di dalam mobil ambulans.

"Ada mobil Provos Pajero saya di belakangnya Lalu ada anggota Provos turun. Nanya kamu sama siapa Ma? Saya sendiri. Akhirnya saya ditemani di dalam mobil. Akhirnya saya jalan," kata Ramadhan.

Selain Ramadhan, ada empat saksi lainnya yang diperiksa bersamaaan dalam peradilan. Mereka, yakni; Bimantara Jayadiputro (Provider PT. Telekomunikasi Seluler bagian Officer Eecurity and Tech Compliance Support), Viktor Kamang (Legal Counsel pada Provider PT. XL AXIATA), Ishbah Azka Tilawah ( Petugas Swab di Smart Co Lab), dan Nevi Afrilia (Petugas Swab di Smart Co Lab).

Jaksa sendiri awalnya hendak menghadirkan 12 saksi. Namun, tujuh di antaranya belum hadir.

Baca Juga: Saling Sandera Para Jenderal Polri, Ketika Kubu Ferdy Sambo Mulai Melancarkan Serangan

Ketujuh saksi yang belum hadir itu di antaranya; Rojiah alias Jiah (PRT Ferdy Sambo), Sartini (PRT Ferdy Sambo), Anita Amalia Dwi Agustin (Customer Service Layanan Luar Negeri Bank BNI KC Cibinong), Tjong Djiu Fung alias Afung (pengusaha CCTV), Raditya Adhiyasa (pekerja lepas di Biro Paminal Divisi Propam Polri), Novianto Rifai (staf pribadi Ferdy Sambo), dan Sadam (sopir Ferdy Sambo).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI