Petinggi Polri Saling Buka Kartu Setelah Viral Ismail Bolong, Mahfud MD: Ini Harus Kita Redam

Senin, 07 November 2022 | 10:47 WIB
Petinggi Polri Saling Buka Kartu Setelah Viral Ismail Bolong, Mahfud MD:  Ini Harus Kita Redam
Menko Polhukam Mahfud MD petinggi polri saling buka kartu harus diredam. (ANTARA/HO-Humas Unej)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan terkait pernyataan Aiptu Ismail Bolong yang mengaku mendapat tekanan untuk membuat video pengakuan menjadi pengepul batu bara ilegal dan menyetorkan dana sebesar Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto harus segera diredam.

Mahfud mengatakan situasi itu harus segera diredam. Peredaman itu, bisa dilakukan pemerintah dengan mencari tahu akar masalahnya.

"Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," ucap Mahfud saat dihubungi, Senin (7/11/2022).

Mantan Ketua MK itu menilai situasi itu menggambarkan adanya perang bintang atau pangkat di kepolisian.

Mahfud menilai kalau pejabat-pejabat Polri mulai saling membuka kartu untuk menjatuhkan satu sama lain.

"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu," kata Mahfud.

Klarifikasi Ismail Bolong

Nama Ismail Bolong mendadak viral di media sosial. Pria yang mengaku sebagai polisi berpangkat Aiptu itu awalnya bikin gempar lewat pengakuannya yang menyatakan terjun ke bisnis tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur.

Dalam video itu, Ismail Bolong bahkan menyebut sampai menyetor duit Rp 6 miliar ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Tak itu saja, ia juga mengaku menyumbang duit Rp 200 juta ke Polres Bontang.

Baca Juga: Mahfud MD Terngiang Abraham Samad : Jika Korupsi Tambang Diberantas, Indonesia Bebas Utang hingga Tiap Warga Dapat Rp 20 Juta Perbulan

Ismail Bolong. [Istimewa]
Aiptu Ismail Bolong sempat mengaku mendapat tekanan untuk membuat video pengakuan menjadi pengepul batu bara ilegal dan menyetorkan dana sebesar Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto. Istimewa]

Usai videonya viral, mendadak muncul video baru. Tak seperti di video pertama, kali ini pengakuan Ismail Bolong berbanding terbalik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI