Suara.com - Nama Ismail Borong heboh jadi perbincangan usai kemunculan videonya. Pertama soal testimoni bahwa mengaku menyetor uang sampai Rp 6 miliar kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Kata Ismail Bolong, setoran itu dari hasil usahanya sebagai pengepul batu bara ilegal yang berlokasi di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), yang masuk wilayah hukum Polres Bontang, sejak bulan Juli tahun 2020 sampai November 2021.
Belakangan muncul kembali video kedua yang tak kalah viral, Ismail Bolong membantah telah menyetor uang miliaran rupiah ke Komjen Agus Andrianto, bahkan ia meminta maaf kepada sang jenderal yang saat ini duduk sebagai Kabareskrim Polri itu.
Namun pengakuan mengejutkan lain muncul, Ismail Bolong mengklaim, pengakuan atau testimoni lewat video sebelumnya dibuat karena atas tekanan dari eks Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
"Nama saya Ismail Bolong saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022. Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal," kata Ismail Bolong dalam video tersebut dikutip Suara.com, Minggu (6/11/2022).
Ismail Bolong juga mengaku kaget saat mengetahui video testimoni dirinya yang ketika itu dilakukan dalam tekanan baru viral saat ini. Menurutnya video tersebut dibuat pada Februari 2022 lalu.
"Saya kaget viral sekarang. Saya perlu jelaskan bahwa pada bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dalam penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra pada saat itu saya komunikasi melalui HP melalui anggota Paminal dengan mengancam akan bawa kamu ke Jakarta kalau nggak mau melakukan testimoni," ungkap Ismail Bolong.
Mahfud MD Soal Isu Perang Bintang

Meski sudah menarik testimoninya terkait setoran kepada jenderal polisi. Namun sudah memantik kehebohan, hingga Menko Polhukam Mahfud MD pun angkat bicara.
Menurut Mahfud, apa yang dilontarkan Ismail Bolong sudah diralat oleh dirinya sendiri yang tercatat sebagai mantan anggota polisi di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.