'Alhamdulillah Tidak Lempar Kaos', Kata Said Didu Lihat Anies Baswedan Dielu-elukan di Medan, Sindir Siapa?

Minggu, 06 November 2022 | 10:05 WIB
'Alhamdulillah Tidak Lempar Kaos', Kata Said Didu Lihat Anies Baswedan Dielu-elukan di Medan, Sindir Siapa?
Anies Baswedan disambut warga saat keluar dari Masjid Raya Medan. [Suara.com/M.Aribowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Safari politik Anies Baswedan menjelang Pemilihan Presiden 2024 tampaknya telah dimulai. Bahkan agendanya menyambangi Medan, Sumatera Utara pada Jumat (4/11/2022) kemarin menjadi sorotan karena disambut oleh lautan manusia.

"Ini Medan, Bung!" cuit Anies di Twitter-nya, memperlihatkan seberapa besar massa yang menyambut setibanya dia di sana. Bahkan saking padatnya, mobil yang ditumpangi Anies harus berjalan perlahan dan memberikan kesempatan baginya untuk menyapa para relawannya.

Momennya kala disambut meriah di Medan ini turut dikomentari oleh Said Didu. Namun mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu memberikan respons yang cukup nyelekit seolah sedang menyindir.

"Alhamdulillah tidak lempar-lempar kaos," tulis Said lewat Twitter-nya, @msaid_didu, dikutip Suara.com, Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga: Anies Safari Politik ke Medan, NasDem Klaim Warga Antusias Menyambut

Tangkapan layar cuitan Said Didu soal sambutan meriah Anies Baswedan di Medan, Jumat (4/11/2022). (Twitter/@msaid_didu)
Tangkapan layar cuitan Said Didu soal sambutan meriah Anies Baswedan di Medan, Jumat (4/11/2022). (Twitter/@msaid_didu)

Cuitannya ini tentu menuai beragam respons publik, hingga memunculkan dugaan Said sedang menyindir tokoh-tokoh lain yang kerap mengadakan agenda lempar kaos saat menemui warga.

Seperti misalnya Presiden Joko Widodo yang kerap membagikan kaos ketika mengunjungi warga di tempat-tempat tertentu, maupun Ketua DPR RI Puan Maharani yang belum lama ini mendapat kritik karena menampilkan ekspresi tidak sedap saat melempar kaos ke masyarakat.

"Kalo pak anies lempar GAGASAN lalu semua diajak diskusi kerjasama kolaborasi hingga muncul NARASI & berakhir terciptalah KARYA bersama, barakallahu pak anies & semua warga NKRI yang masih punya akhlak yang baik, hati nurani & kejujuran, aamiin," komentar warganet.

"Ada lempar-lempar kaos dengan air muka marah... ibu yang ono," kata warganet.

"Rakyat cerdas tidak butuh kaos murahan, bisa beli sendiri yang lebih bagus," ujar warganet.

Baca Juga: Anies Jual Rekam Jejak Saat Jadi Gubernur DKI Untuk Modal Nyapres, NasDem: Kalau Cuma Visi Misi Bisa Dibuat Orang Lain

"Gak lempar-lempar kaos/bingkisan aja kayak gini sambutan... beda, walau udah lempar-lempar bingkisan... itu masih pakai massa bayaran..." tulis warganet lain.

Sementara itu, Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden 2024 menyebut ratusan ribu relawan menyambut kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang.

Anies sedianya berada di Kota Medan dan Kabupaten Langkat pada 4-5 November 2022 untuk konsolidasi relawan se-Sumut.

Nasib Elektabilitas Anies Baswedan Pasca Dielu-elukan di Medan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menaiki sepeda motor vespa saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menaiki sepeda motor vespa saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kehadiran Anies Baswedan yang disambut dengan antusiasme tinggi ternyata bisa berdampak positif terhadap elektabilitas sang bacapres.

Hal ini seperti diungkap pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Fernanda Putra Adela. Menurutnya selama ini basis pendukung utama Anies adalah kelompok Islam dan road show ke Medan adalah salah satu bentuk upayanya menjaga komunikasi politik.

Lalu akankah silaturahmi ini membawa dampak positif untuk elektabilitas Anies ke depan? Menurut Fernanda kemungkinan tersebut begitu besar, meski saat ini Anies tetap memiliki tugas utama untuk merangkul kelompok-kelompok di luar basis pendukungnya yang telah solid.

"Misalnya Anies bersilaturahmi dengan masyarakat Tionghoa, dan lainnya. Sehingga image tentang Anies hanya didukung oleh satu kelompok bisa lebih cair. Sehingga Anies itu milik semua identitas yang ada," jelasnya, dikutip dari SuaraSumut.id, Sabtu (5/11/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI