Suara.com - Sederet konser yang terlaksana baru-baru ini berakhir ricuh. Sebut saja konser NCT 127 pada Jumat (4/11/2022) dan Berdendang Bergoyang pada Minggu (30/10/2022) lalu.
Kedua konser tersebut berujung ke rapor merah yang diberikan pada komunitas promotor event dalam negeri.
Perihal konser NCT 127, kericuhan yang terjadi sampai disorot oleh laman pemberitaan Korea Selatan, Khan.co.kr Khan.co.kr .
Media tersebut bahkan membandingkan konser NCT 127 tersebut yang dinilai berakhir petaka bak Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Kronologi 30 Penggemar Pingsan saat Konser NCT 127, Desak-desakan Rebutan Bola Membe
"Di Indonesia, baru-baru ini terjadi bencana di lapangan sepak bola yang tewaskan ratusan orang dan masyarakat harus lebih memperhatikan manajemen keselamatan di tempat umum," tulis media Korsel tersebut.
Kericuhan Berdendang Bergoyang mengancam konser lain mendatang
Tak hanya sorotan negatif, kericuhan konser yang terjadi berujung pada ancaman pembatalan konser lain dalam waktu mendatang.
Kabar buruk tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Wahyudin.
Adapun Emil telah menerima laporan dari beberapa promotor event bahwa mereka mengadu kepolisian memberikan segenap aturan-aturan baru.
Baca Juga: Imbas Kericuhan Konser NCT 127, Indonesia Terancam Kena Blacklist
Emil mengungkap bahwa kepolisian kini mewacanakan aturan baru bahwa pelaksanaan acara seperti konser tidak diperkenankan untuk dilakukan secara outdoor. Kepolisian hanya memberikan izin untuk acara yang dilakukan secara indoor.
Pelaksanaan konser juga dibatasi hingga pukul 18.00.
Pencanangan aturan baru tersebut disinyalir sebagai imbas dari kericuhan di konser Berdendang Bergoyang yang puncaknya digelar pada Minggu (30/10/2022) kemarin.
Pihak penyelenggara Berdendang Bergoyang bahkan harus terancam pidana akibat kelalaian menjual tiket melebihi jumlah yang diizinkan.
Bahkan kondisi pengunjung terbilang mengenaskan lantaran beberapa harus dirawat oleh tim medis.
"Dari tiga orang rata-rata dia menangani 25 sampai 30 orang," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang kini bertambah menjadi 4.717 orang per Sabtu (5/11/2022) juga menjadi pertimbangan pelaksanaan sejumlah konser yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu akhir tahun.
Daftar konser yang terancam batal
Tak cukup di situ, beberapa konser yang ditunggu-tunggu oleh publik terancam akan dibatalkan. Emil menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara besar akan terkendala hingga Desember 2022. Kendala tersebut baru akan perlahan mereda hingga masuk ke tahun 2023.
Berikut daftar konser yang terancam mundur bahkan hingga dibatalkan:
- Konser Dewa 19 terancam mundur,
- Sound Fest 2022 di Bekasi mengalami permasalahan izin,
- Pasar Kaget Jilid 3 di Senayan mengalami permasalahan izin,
- Djakarta Warehouse Project 2022 terancam batal,
- Sounadrenaline 2022 terancam batal,
- Heads In the Clouds 2022 terancam batal.
Konser Dewa 19 di JIS resmi ditunda
Widi Amanasto selaku direktur utama dari JAK Pro mengungkap pihaknya kini menunda konser grup musik Dewa 19 yang bertajuk 'PESTA RAKYAT 30 Tahun Berkarya DEWA 19'.
"Sebagai pihak penyelenggara kami dari JAK Pro dan DEWA Restography memutuskan untuk menunda konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya DEWA 19," kata Widi Amanasto dalam surel yang diterima Suara.com pada Rabu (2/11/2022).
Adapun penundaan tersebut juga tak terlepas dari imbas konser-konser sebelumnya yang berakhir ricuh.
"Kami cukup aware dan prihatin dengan kejadian yang telah terjadi mengenai events dan keramaian yang telah terjadi sebelumnya," bebernya.
Kontributor : Armand Ilham